![]() |
Pura Goa Raja/Foto Istimewa |
Pura Goa Raja merupakan salah satu pura di kawasan Pura Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali. Pura yang berdiri tegak di kaki Gunung Agung ini menyimpan sejumlah cerita kuno dan warisan budaya yang mempesona.
Terletak di selatan Pura Ulun Kulkul, perjalanan menuju Pura Goa Raja bukanlah tanpa tantangan. Dari pura tersebut, pengunjung harus menyeberangi jalan raya dan menuruni tebing dengan anak tangga.
Pura Goa Raja menjadi stana Ida Batara Rambut Sedana. Di tempat ini ada sebuah goa dan juga sungai yang mengalir di dekatnya. Sayangnya, gua tersebut kini tertimbun longsor, meninggalkan hanya kenangan akan keagungannya saat Gunung Agung meletus.
Sebuah cerita menarik tentang Dang Hyang Sidimantra, seorang tokoh spiritual Bali, terjalin dengan gua ini. Dikatakan bahwa di sini, dia dengan setia mempersembahkan haturan kepada Hyang Naga Basuki, dengan penuh pengabdian dan kehormatan. Namun, kehadiran gua ini tidak hanya mencatat kisah keberanian, tetapi juga tragedi, seperti ketika Dang Hyang Manik Angkeran menghadapi takdirnya.
Legenda rakyat mencatat bahwa gua ini pada suatu masa dapat dihubungkan langsung ke Gua Lawah Klungkung, menciptakan koridor mistis yang menyelusup dalam sejarah Bali. Namun, meskipun kejadian tersebut tinggal dalam ingatan, permukaan gua kini telah dipugar dengan baik, memungkinkan para pengunjung duduk dan merenung dengan khusuk.
Keunikan gua ini tidak hanya terletak pada sejarahnya, tetapi juga pada pohon mangga besar yang tumbuh di atasnya, memberikan bayangan sejuk dan ketenangan. Piodalan di pura ini, yang diselenggarakan pada hari Buda Wage Kelawu atau Buda Cemeng Kelawu, menjadi momen sakral bagi umat Hindu yang memandangnya sebagai tempat suci.
Pura Goa Raja tidak hanya sekadar bangunan suci; adalah pusat spiritualitas bagi umat Hindu Bali. Keberadaannya bersama Pura Linggih Rambut Sedana menandakan hubungan yang erat dengan tempat sarwa mulih, harta brana.
Menurut keyakinan, sebelum memohon di Pura Rambut Sedana, seseorang harus mengunjungi Pura Goa Raja, karena di sinilah keberkahan diyakini dimulai. Hal ini terkait erat dengan konsep Naga Tiga, yang diyakini memiliki peran penting dalam memberikan kesejahteraan bagi umat manusia.
Lontar Kusuma Dewa, sebuah teks kuno, menggambarkan keberadaan Pura Goa Raja sebagai tempat suci bagi pertemuan Sang Hyang Naga Tiga. Hal ini menjadi dasar bagi upacara-upacara seperti mendak nuntun, yang dijalankan dengan penuh kekhusyukan dan penghormatan. (TB)