Terletak di tengah hutan alami kawasan Taman Nasional Bali Barat, Pura Jaya Prana menjadi salah satu situs spiritual paling menarik di Buleleng, Bali.
Pura ini bukan hanya tempat ibadah umat Hindu, tetapi juga menyimpan kisah cinta legendaris yang hidup dalam budaya Bali hingga saat ini. Dengan pemandangan yang menghadap ke laut dan udara sejuk khas hutan tropis, Pura Jaya Prana menyuguhkan pengalaman religi yang sarat makna sekaligus menenangkan jiwa.
Asal Usul dan Sejarah Pura Jayaprana
Nama pura ini diambil dari tokoh utama dalam kisah tragis Jayaprana dan Layonsari. Jayaprana adalah anak yatim piatu dari Desa Kalianget yang diangkat menjadi anak oleh Raja setempat. Saat dewasa, Jayaprana jatuh cinta dan menikahi Layonsari, seorang gadis cantik dari Banjar Sekar.
Namun, kisah cinta mereka berubah menjadi tragedi saat sang raja sendiri jatuh hati pada Layonsari. Dengan motif penuh iri dan nafsu, raja mengirim Jayaprana ke hutan dengan alasan tugas negara, lalu membunuhnya secara keji.
Ketika Layonsari mengetahui suaminya telah tiada, ia memilih mengakhiri hidupnya untuk menyusul Jayaprana. Kisah ini dipercaya sebagai simbol kesetiaan dan pengorbanan sejati dalam budaya Bali.
Lokasi dan Daya Tarik Alam Sekitar
Pura Jayaprana berlokasi di Desa Sumber Klampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Kawasan ini masih sangat asri dan tenang karena berada dalam wilayah konservasi Taman Nasional Bali Barat.
Untuk mencapai pura, pengunjung harus menempuh perjalanan kaki menyusuri jalur setapak menanjak sejauh sekitar 1 kilometer dari area parkir.
Pemandangan alam dari halaman pura begitu memikat, menyuguhkan panorama Teluk Terima dengan laut biru dan gugusan hutan hijau. Lokasi yang terpencil dan tenang menjadikan pura ini sebagai tempat yang ideal untuk meditasi maupun refleksi spiritual.
Arsitektur dan Keunikan Pura
Dari sisi arsitektur, Pura Jayaprana mengadopsi gaya tradisional Bali dengan pelinggih-pelinggih yang dihiasi ukiran khas. Di dalam area pura terdapat sebuah bangunan suci yang dipercaya sebagai tempat Jayaprana disemayamkan secara spiritual.
Masyarakat lokal sangat menghormati keberadaan pura ini dan sering mengaitkannya dengan restu dalam urusan asmara, rumah tangga, hingga spiritualitas.
Piodalan dan Tradisi Keagamaan
Setiap enam bulan sekali berdasarkan kalender Bali, tepatnya pada hari Wraspati Paing Wuku Perangbakat, umat Hindu menggelar piodalan atau pujawali di Pura Jayaprana.
Piodalan berlangsung selama tiga hari, diawali dengan berbagai ritual persiapan seperti mejejahitan dan metanding. Pada puncaknya, umat akan melakukan persembahyangan bersama dan menyaksikan tarian sakral seperti Rejang Dewa.
Upacara ini dihadiri oleh pemedek dari berbagai wilayah di Bali yang datang untuk menghaturkan bhakti serta memohon berkah kepada Ida Bhatara yang berstana di pura tersebut. Suasana religius dan kekhidmatan sangat terasa selama piodalan berlangsung.
Makna Spiritual dan Budaya
Pura Jayaprana bukan hanya tempat persembahyangan, melainkan juga simbol kekuatan cinta sejati yang melegenda di kalangan masyarakat Bali. Tak sedikit pasangan yang datang ke pura ini untuk memohon kelanggengan hubungan, keharmonisan rumah tangga, hingga ketenangan batin.
Kisah Jayaprana dan Layonsari juga terus hidup melalui berbagai bentuk seni dan sastra Bali, dari drama tari hingga cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun. Keberadaan pura ini menjadi bagian penting dari warisan budaya spiritual Bali Utara.
Tips Mengunjungi Pura Jayaprana
- Waktu terbaik: Datang saat pagi hari atau sore menjelang matahari terbenam untuk pengalaman spiritual yang maksimal. Jika ingin menyaksikan piodalan, periksa kalender Bali terkait hari Wraspati Paing Wuku Perangbakat.
- Etika: Kenakan pakaian sopan dan bawalah kain serta selendang. Hormati aturan lokal, terutama selama pelaksanaan upacara keagamaan.
- Akses: Dari Kota Singaraja membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam berkendara. Disarankan menggunakan kendaraan pribadi karena akses ke lokasi belum tersedia angkutan umum.
Pura Jayaprana bukan hanya destinasi religi, tetapi juga cerminan nilai-nilai luhur tentang cinta, kesetiaan, dan pengorbanan. Keindahan alam sekitarnya yang masih alami menambah kekuatan spiritual tempat ini.
Jika Anda mencari tempat yang penuh ketenangan dan makna, Pura Jayaprana adalah salah satu pilihan terbaik yang bisa ditemukan di Bali Utara. (TB)
Foto: Dispar Buleleng