Pura Shanta Citta Bhuwana, Pura Hindu Pertama di Belanda, Diempon 250 Lebih Umat

Author:
Share

Sebuah babak baru dalam sejarah diaspora Indonesia di Belanda telah dimulai. Pada Sabtu, 30 November 2024, komunitas Hindu Bali merayakan peresmian Pura Shanta Citta Bhuwana, sebuah tempat suci yang menjadi simbol kebanggaan dan kerukunan budaya di negeri perantauan. Berlokasi di Taman Indonesia, kota Kallenkote, Overijssel, pura ini diresmikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Mayerfas, dengan semangat persatuan dan gotong royong.  

Dalam pidatonya, Mayerfas menekankan bahwa pura ini bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga wujud kerja keras komunitas Hindu Bali dan diaspora Indonesia lainnya. Ia menyebut pura ini sebagai simbol toleransi dan semangat kolektif yang menginspirasi.  

Komunitas Hindu Bali di Belanda, yang berjumlah lebih dari 250 orang, telah lama mendambakan tempat ibadah permanen. Selama bertahun-tahun, mereka harus menyewa gedung atau melakukan perjalanan ke negara tetangga, Belgia, untuk melaksanakan upacara keagamaan. Kini, dengan berdirinya Pura Shanta Citta Bhuwana, kebutuhan tersebut akhirnya terpenuhi.  

Made Aniadi, Ketua Yayasan Bali Abdi Samasta, mengungkapkan rasa syukurnya atas terwujudnya impian ini setelah perjuangan panjang. Ia merasa bahagia karena perayaan Galungan dan Kuningan tahun depan dapat diadakan di pura tersebut, yang juga menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.  

Proses pembangunan pura ini melibatkan kerja sama berbagai pihak, termasuk dukungan penuh dari KBRI Den Haag dan donasi sukarela dari diaspora Indonesia di Belanda. Warga Bali di tanah air turut berkontribusi dengan menyumbangkan batu hitam dari Karangasem sebagai bahan utama. Batu tersebut dikirim melalui jalur laut dari Denpasar ke Rotterdam dan tiba pada Maret 2024.  

Pemasangan elemen utama pura, seperti Padmasana dan Panglurah, berlangsung sangat cepat. Dalam sembilan hari, dari 19 hingga 27 November 2024, struktur utama ini berhasil diselesaikan dengan bantuan tenaga ahli dari Bali.  

Berdiri di tengah Taman Indonesia, sebuah area yang memadukan kebun binatang tropis dan koleksi flora fauna khas Nusantara, Pura Shanta Citta Bhuwana menawarkan suasana yang tenang dan damai. Kakak beradik Marlisa dan Diederik Wareman, pemilik taman ini, memberikan lahan untuk pembangunan pura tersebut.  

Dengan desain yang mengikuti konsep tradisional Asta Kosala Kosali, pura ini memancarkan harmoni yang sesuai dengan arti namanya, “tempat mencari ketenangan dan kedamaian pikiran.” Lokasinya yang jauh dari hiruk pikuk kota menciptakan lingkungan yang mendukung spiritualitas dan refleksi diri.  

Keberadaan Pura Shanta Citta Bhuwana di Belanda diharapkan dapat mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Belanda. Selain menjadi pusat ibadah bagi komunitas Hindu Bali, pura ini juga diharapkan menarik wisatawan lokal maupun internasional, menjadikannya sebagai salah satu daya tarik budaya baru di Belanda.  

Dengan peresmian ini, komunitas Hindu Bali di Belanda tidak hanya memiliki tempat suci untuk beribadah, tetapi juga sebuah lambang yang memperkuat identitas budaya mereka di tanah rantau. Pura Shanta Citta Bhuwana kini berdiri sebagai saksi nyata dari semangat kerja sama, toleransi, dan cinta akan warisan budaya. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!