Ist |
Bali kembali kehilangan
sosok hebat dan berprestasi. Kali ini Dekan Fakultas Peternakan Universitas
Gajah Mada (UGM), Prof. Ir. I Gede Suparta Budisatria, M.Sc., Ph.D meninggal
dunia. Ia meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan tunggal di jalan tol
Kilometer (Km) 113, Cipali-Cikampek, pada Kamis 4 November 2021 pukul 02.00
WIB. Ketika itu, Prof. Suparta dalam perjalan bersama rombongan dari Universitas
Gadjah Mada.
Siapakah sosok dari Prof I
Gede Suparta Budisatria ini?
Prof. I Gede Suparta
Budisatria merupakan lelaki kelahiran Bali, pada tanggal 22 Mei 1968. Sebelum
menjadi dekan, dirinya juga sempat menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang
Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia, Fakultas Peternakan Universitas Gadjah
Mada (Fapet UGM).
Dilansir dari website pb-ispi.org,
lelaki yang memiliki panggilan akrab Prof. Gede ini mengawali karirnya di UGM
pada penghujung tahun 1994. Dalam waktu kurang dari 20 tahun mengajar, Prof.
Gede diangkat menjadi guru besar, saat usianya belum menyentuh 46 tahun.
Keberhasilan ini, tentu tidak lepas dari berbagai pendidikan dan pengalaman
yang telah dilaluinya.
Alumni S1 Fakultas
Peternakan UGM ini, adalah lulusan S2 dan S3 di Wageningen University pada
bidang Sistem Produksi Ternak. Wageningen University adalah salah satu
universitas terbaik di dunia yang ada di Belanda, terutama pada bidang
pertanian. Selama menjadi mahasiswa di sana, Prof. Gede memanfaatkan kesempatan
untuk mengikuti berbagai pelatihan yang terkait dengan karirnya.
Pengabdian Prof. Gede, bukan
hanya kepada UGM semata, tetapi lebih luas, yaitu pada negara Indonesia,
melalui berbagai kegiatan terkait ternak potong dan kerja yang dikuasainya.
Ia menjadi anggota Komisi
Bibit Nasional dan tim komisi pertimbangan uji performance sapi potong. Selain
itu, ia juga pernah menjadi pakar pendamping di Balai Pembibitan Ternak Unggul
dan Hijauan Pakan Ternak Indrapuri Aceh serta Dinas Peternakan di Kabupaten
Klungkung, Bali dan Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Prof. Gede juga pernah
mewakili Indonesia, dengan menjadi District Coordinator dan National Livestock
Consultant di UN FAO Indonesia. Prof. Gede juga suka dengan olahraga bola voli.
Selain di kampus UGM, ia
juga aktif di luar kampus. Tahun 2016, ia menjadi dosen di Universitas Musamus.
Sedangkan tahun 2019 hingga kini sebagai Adjuct Professor di University of New
England, Australia.
Berbagai penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat pernah dilakukannya, sudah tak terhitung pula,
jumlah publikasi ilmiah yang dihasilkan. Tak hanya itu, ia juga memiliki
berbagai paten dan produk inovasi, yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh
masyarakat.
Di luar rutinitas mengajar, ia
memanfaatkan waktunya untuk bias berkumpul dan bercengkerama bersama keluarga,
dengan menyalurkan hobinya merawat tanaman dan jalan-jalan menikmati
kebersamaan.
Saat mencalonkan diri
menjadi Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Gede mengusung strategi dalam
pencapaian kinerja, yakni akan bersinergi dengan berbagai pihak, khususnya
sumber daya yang dimiliki Fakultas, dengan semangat “Kesatuan dan kesetaraan” (Unity
and equality), bersatu, bekerja sama saling bahu membahu dan setiap orang
mempunyai hak, kewajiban dan kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam
pengembangan Fakultas Peternakan.
Sementara itu, dilansir dari
ugmpress.ugm.ac.id Prof Gede adalah staf pengajar di Laboratorium Ternak
Potong, Kerja dan Kesayangan, Departemen Produksi Ternak, Fakultas Peternakan
UGM. Karier pendidikannya diawali dari S-1 (Ir.) di Fakultas Peternakan UGM
tahun 1987–1992. Pada tahun 1998–2000 melanjutkan studi S-2 (M.Sc.) Sistem
Produksi Ternak di Wageningen University, Netherland. Studi S-3 (Ph.D.)
ditempuh pada tahun 2001–2006 di universitas yang sama dengan bidang keahlian
sistem produksi ternak ruminansia kecil (kambing-domba).
Ia diangkat menjadi dosen
pada tahun 1993, dan berhasil meraih gelar guru besar bidang sistem produksi
ternak ruminansia kecil pada Februari tahun 2014. Sebagian besar penelitian,
pengabdian, dan publikasinya mengenai pengembangan ternak ruminansia kecil di
Indonesia. Beberapa buku yang pernah ditulis, antara lain Peta Potensi Plasma
Nutfah Nasional (2007), Roadmap Pengembangan Kambing Provinsi D.I.Yogyakarta
(2008), Bangsa-Bangsa Kambing dan Sejarah Perkembangannya di Indonesia (2009),
dan Germ Plasm of Goat in Indonesia (2009). Penulis juga aktif melakukan
penelitian bertema sistem produksi ternak, khususnya ruminansia kecil dan
melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. (TB)