Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, kembali mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Saat menghadiri kegiatan sosial Menyapa dan Berbagi di Wantilan Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (17/9), ia mengajak warga untuk ngrombo atau bergotong royong mengelola sampah dari tingkat rumah tangga hingga desa adat.
Menurut Putri Koster, sampah organik yang jumlahnya mencapai 65 persen seharusnya sudah selesai diolah di rumah tangga dan desa adat. Sementara sampah non-organik bisa ditangani melalui TPS3R maupun TPST. “Kalau desa bersih, Bali pasti bersih. Tidak boleh ada desa yang membebankan masalah sampah ke desa lain,” tegasnya.
Selain isu lingkungan, Putri Koster juga menyoroti transformasi Posyandu yang kini memiliki peran lebih luas sesuai amanat Permendagri Nomor 13. Posyandu, kata dia, tidak lagi sebatas menimbang bayi, melainkan menjadi bagian dari enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) seperti pendidikan, sosial, pekerjaan umum, hingga perlindungan masyarakat.
“Data tumbuh kembang anak dari Posyandu sangat penting sebagai dasar pencegahan stunting. Karena itu, penguatan Posyandu harus menjadi prioritas,” jelasnya. Ia juga mengingatkan akan ada pertemuan akbar Tim Posyandu se-Bali pada 26 September mendatang.
Dalam kegiatan Menyapa dan Berbagi, sebanyak 50 penerima manfaat hadir, mulai dari balita, ibu hamil, lansia, penyandang disabilitas, hingga kader PKK.
Mereka menerima bantuan berupa susu bayi, susu lansia, beras, telur, vitamin, dan paket kesehatan. Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis sekaligus penyuluhan stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Nyoman Gede Anom, menegaskan pentingnya menjaga gizi sejak dini. “Remaja putri tidak boleh kekurangan zat besi agar kelak dapat melahirkan generasi yang sehat,” ujarnya. (TB)