Ramalan Kelahiran Kamis Umanis Dungulan atau Umanis Galungan, Umur Panjang, Emosi Tinggi

Author:
Share

Umanis Galungan berdasarkan kalender Bali, jatuh pada Saptawara Wraspati (Kamis) dan Pancawara Umanis, serta jatuh di wuku Dungulan.

Jika dikalkulasikan antara urip Pancawara (5) dan Saptawara (8), maka jumlahnya adalah 13.

Menurut ilmu wariga dalam kepercayaan Hindu Bali, mereka yang lahir pada Kamis Umanis diramalkan memiliki usia hingga 78 tahun.

Namun, perjalanan hidupnya penuh dinamika, dengan fase-fase tertentu yang membawa suka maupun duka menurut pal sri sedana.

Masa kecil dari usia 0 sampai 6 tahun sering kali diwarnai penderitaan atau kondisi tubuh yang rentan terhadap penyakit.

BACA JUGA  Sejarah Desa Ped Nusa Penida dan Asal Usul Pura Dalem Ped Bali

Memasuki usia 7 hingga 12 tahun, rezeki yang diperoleh masih tergolong kecil. Lalu di masa remaja, tepatnya antara 13 hingga 16 tahun, kembali diuji dengan kesulitan.

Kebahagiaan baru mulai terasa saat mencapai umur 19 sampai 24 tahun, namun kembali diuji saat menginjak usia 25 hingga 30 tahun dengan kesakitan dan tantangan hidup.

Pada periode umur 31 hingga 42 tahun, pemasukan masih dalam taraf minim.

Namun, nasib membaik lagi pada usia 43 sampai 48 tahun, di mana kebahagiaan lebih sering dirasakan.

BACA JUGA  Doa Memohon Bimbingan kepada Tuhan dalam Hindu: Menuju Kebenaran, Cahaya, dan Kehidupan Harmonis

Peningkatan kondisi ekonomi terlihat saat memasuki umur 49 hingga 54 tahun, meski kebahagiaan tidak berlangsung lama karena pada usia 55 sampai 60 tahun kembali dihadapkan pada penderitaan.

Di usia 61 sampai 66 tahun, rejeki cenderung pas-pasan, namun membaik pada usia 67 hingga 72 tahun.

Menjelang akhir hayat di usia 73 sampai 78 tahun, kebahagiaan kembali mengiringi.

Seseorang yang lahir pada wuku Dungulan dipercaya memiliki karakter yang lembut hati dan suka menolong.

BACA JUGA  Biodata dan Profil I Made Suarjaya, Anggota DPRD Lampung 3 Periode, Pernah Jadi Ketua PERADAH

Mereka juga dikenal penuh kasih, senang berbuat kebajikan, meski rejekinya tidak berlimpah.

Namun, sisi emosional mereka tergolong kuat: mudah marah, cepat tersulut emosi, dan kadang terlalu terikat pada milik orang lain. Nafsu keinginan yang besar juga menjadi salah satu ciri yang menonjol.

Namun, sebagaimana ajaran spiritual Bali, ramalan ini sebaiknya dijadikan sebagai bahan introspeksi.

Segala sesuatu tetap ditentukan oleh upaya pribadi, ketulusan doa, dan karma masing-masing.

Percaya atau tidak, semua kembali pada keyakinan masing-masing. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!