 |
| pixabay.com |
Seseorang
yang lahir hari Minggu Kliwon Watugunung merupakan pertemuan antara Saptawara
Redite atau Minggu dengan Pancawara Kliwon dan wuku Watugunung.
Untuk
Saptawara Minggu memiliki urip 5, sedangkan Kliwon uripnya 8. Setelah
dijumlahkan hasilnya 13.
Sementara
itu, untuk mengetahui umurnya tinggal dikalikan 6. Hasilnya adalah 78.
Sehingga
umur bagi seseorang kelahiran Minggu Kliwon di dunia adalah 78 tahun.
Untuk
peruntungannya bisa dilihat di tabel Pal Sri Sedana. Berikut hasilnya.
Saat
umur 0 – 6 tahun mengalami kesakitan atau penderitaan. Umur 7 – 12 tahun
memiliki penghasilan sedikit.
Saat
berumur 13 – 18 tahun mengalami kesakitan. Berumur 19 – 24 tahun menikmati
hidup senang.
Umur
25 – 30 tahun kembali mengalami kesakitan atau pemderitaan. Umur 31 – 42 tahun
penghasilan sedikit.
Umur
43 – 48 tahun kembali menikmati hidup senang. Penghasilan sedang ketika berumur
49 – 54 tahun.
Saat
umur 55 – 60 tahun mengalami kesakitan atau penderitaan. Umur 61 – 66 tahun
penghasilan sedikit.
Penghasilan
naik menjadi sedang saat menapaki umur 67 – 72 tahun. Ketika berumur 73 – 78
tahun hidup senang.
Untuk
kelahiran Minggu dewanya Indra dan Kalanya Dorakala.
Bhutanya
Catus pati serta ayunya Kayu putih.
Burungnya
siiyung dengan wayangnya Panji, dan lintangnya tendas marereng.
Adapun
jenis penyakit yang diderita yakni puruh, langu, gerah merapah, panestis, lesu
ngibuk, tidak mau makan, korengan (borok), kegila-gilaan pekerjaannya.
Untuk
wanita bisa mati melahirkan dan minta diracuni.
Untuk
upacaranya dilakukan di sanggah kamulan, dengan serana bebanten yakni suci 1
soroh, daging itik yang telah bertelur, beras lima catu, uang 555.
Juga
benang 5 tukel, telur 5 butir, pisang 5 ijas, kelapa 5 butir, semuanya menjadi
satu bakul.
Sesayut
kesuma jati satu dulang dengan nasi putih, ayam putih sandeh sangkur
mapanggang, mapecel dengan mica genten, masesaur sekar putih, 5 katih.
Airnya
5 mata air, tebasan durmanggala satu unit, prayascita, pengambeyan, disertai
peras satu unit, dengan pujanya agni anglayang.
Panglukatan
payuk 5 bungkul, ayanya dua. Sedapatnya Pendetalah yang melukatnya.
Perilaku
anak yang lahir pada hari Minggu adalah baik hanya dilahir saja.
Lahir
Pancawara Kliwon, wateknya adalah wiku, dengan janmanya adalah bhujangga
sanga.
Turunannya
Bhatara Guru, Uma dan Siwa.
Widhyadharinya
adalah Tunjung Biru, dengan widhyadharanya adalah Wang Bang Sang Srigati.
Prarenanya
Babu Kere, bapanya bapa krapah.
Untuk
kelahiran Kliwon, waktu kambuh penyakitnya adalah bisa lumiri atau magaang,
lumaku kumareb atau belajar berjalan, apalayon atau bisa bermain, masa remaja,
dan menginjak usia kawin.
Adapun
banten yang digunakan atau penebusnya adalah penek agung 1, dagingnya ayam
brumbun panggang, gerih getem, soring penek uang 88, buah-buahan, godoh tumpi.
Tebusannya
anut pancawara, sedah, segeh liwet bertempat pada pinggan.
Dagingnya
sawung belum bertelur, kuluman, dangdang udung, jangan pepeingasem, sambel tan
tinarasen, tebus manca wara, tupang agung, pupuknya waringin.
Adapun
kelahiran Kliwon ini memiliki perilaku pandai berbicara dan mengarang.
Sementara
itu, kelahiran wuku Watugunung, dewanya Antaboga dan Dewi Nagagini, artinya suka
bertapa dan suka di luar kota, dan suka bersetubuh.
Menghadapkan
candi, suka ke tempat yang sunyi, ada derajat untuk menjadi pendeta, suka
tepekur, susah hati.
Pohon
Wijayakusuma bermakna bagus rupanya menakutkan, sombong, tidak suka
ramai-ramai, tak ada niat jahat, teliti.
Burung
gogik, sangat cemburuan. Kecelakaan karena dibelenggu dan dianiaya.
Penolak
dengan bersedekah nasi dari beras sepitrah, lauk-pauknya daging binatang
hutang, bangsa burung, binatang di liang, dimasak pedas, asin, asam dan pahit,
buah-buahan, ketan uli, dodol yang lengkap, sayuran 7 macam, selawat 9 keteng.
Doa
Mubarak. Gambaran yakni bintang bulan kesiangan, terang hati. (TB)