Sungai di Denpasar Dibanjiri Sampah, Volumenya Bertambah

Author:
Share

Sungai-sungai di Kota Denpasar kini menghadapi masalah serius. Volume sampah yang masuk ke badan sungai meningkat hingga 1 ton setiap harinya. Hal ini utamanya setelah adanya kebijakan pelarangan pembuangan sampah organik ke TPA Suwung.

Data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar mencatat, dari 9 sungai yang melintasi wilayah kota, tim biru biasanya mengangkut 25 ton sampah per hari. Namun dalam beberapa minggu terakhir, jumlah itu naik menjadi 26 ton per hari.

“Tambahan satu ton itu muncul sejak TPA Suwung tidak lagi menerima sampah organik. Dari hitungan jaring yang kami pasang di sungai, sebelumnya rata-rata 25 ton, sekarang jadi 26 ton,” ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Denpasar, Gandhi Dananjaya Suarka beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tim biru mengerahkan dua truk di tiap sungai untuk mengangkut sampah. Sampah yang dibersihkan pun tidak hanya berupa plastik dan ranting yang tersangkut di jaring, tetapi juga bungkusan plastik besar berisi sampah rumah tangga.

“Bahkan ada yang sudah terbungkus rapi dengan tas plastik. Artinya ada warga yang sengaja membuangnya ke sungai karena bingung, setelah swakelola sampah organik di lingkungannya tidak berjalan,” jelas Gandhi.

Fenomena ini, lanjutnya, tidak hanya berdampak pada sungai, tetapi juga saluran drainase, lahan kosong, dan pinggir jalan yang ikut menjadi sasaran pembuangan liar.

Dinas PUPR pun mendorong desa dan desa adat untuk mempertegas aturan (pararem) terkait sampah, sekaligus gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan.

Selain itu, pihaknya juga menggandeng Satpol PP untuk melakukan penjagaan di titik rawan, serta menyiapkan penerapan tindak pidana ringan (tipiring) bagi pelaku pembuangan sampah sembarangan.

“Kalau ada yang terciduk buang sampah ke sungai, bisa dikenakan tipiring agar ada efek jera,” tegas Gandhi.

Saat ini, 25 jaring penahan sampah sudah dipasang di sepanjang aliran sungai di Denpasar untuk mencegah sampah masuk ke laut. Namun dengan meningkatnya volume buangan, tantangan menjaga kebersihan sungai semakin berat. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!