Sejarah Desa Belega, Gianyar, Tempat Tinggal Pasukan Asli Kebo Iwa

Author:
Share

Desa Belega merupakan salah satu dari sembilan desa yang berada di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Desa ini terkenal sebagai pusat kerajinan bambu, menghasilkan berbagai produk seperti kursi, ranjang, meja hias, dan lemari. 

Hingga tahun 2016, jumlah penduduk Desa Belega mencapai 4.606 jiwa, terdiri atas 2.287 laki-laki dan 2.319 perempuan, dengan rasio jenis kelamin sebesar 98.  

Nama Desa Belega berasal dari gabungan dua kata dalam Bahasa Bali, yaitu bala yang berarti prajurit atau rakyat, dan aga yang berarti asli. Secara etimologis, Belega berarti “prajurit asli” atau “rakyat asli”. 

Hal ini berkaitan erat dengan sejarah desa tersebut sebagai tempat tinggal prajurit asli yang berada di bawah pimpinan Maha Patih Kebo Iwa.  

Jejak sejarah Desa Belega tidak terlepas dari perjalanan sejarah Kecamatan Blahbatuh, tempat desa ini berada. Pada abad ke-17, saat Dalem Ketut berkuasa, Ki Kebo Iwa, salah satu patih terkenal, memiliki kekuasaan di wilayah Blahbatuh. 

Pada masa itu, nama Blahbatuh belum dikenal. Nama ini muncul kemudian sebagai penghormatan terhadap kekuatan dan kesaktian Ki Kebo Iwa, yang dikenal sebagai pemimpin rakyat yang tangguh dan tidak terkalahkan.  

Istilah Blahbatuh berasal dari kata bala (rakyat) dan batu (kuat), yang mencerminkan sosok Ki Kebo Iwa sebagai pemimpin rakyat yang kuat. Dalam catatan sejarah, wilayah Blahbatuh meliputi beberapa desa, termasuk Desa Belega. 

Wilayah Belega pada masa itu masih menjadi bagian dari wilayah Blahbatuh, yang dikenal sebagai “Blahbatuh Tuwe”. Beberapa desa yang termasuk wilayah ini adalah Desa Buruan, Desa Blahbatuh, Desa Belega, Desa Saba, dan Desa Pering.  

Desa Belega menonjol tidak hanya karena sejarahnya, tetapi juga karena identitasnya sebagai pemukiman penduduk asli Blahbatuh. Nama Bala Aga yang menjadi dasar penamaan Belega menggambarkan penduduk desa ini sebagai rakyat asli yang mempertahankan warisan budaya leluhur. 

Selain sejarahnya yang panjang, Desa Belega dikenal sebagai sentra kerajinan bambu yang sudah mendunia. Keahlian penduduk desa dalam mengolah bambu menjadi berbagai produk fungsional dan dekoratif menjadi daya tarik utama. Industri kerajinan bambu ini tidak hanya menjadi identitas desa, tetapi juga sumber penghidupan utama bagi penduduknya. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!