Sejarah Desa Budeng Jembrana, Berkaitan dengan Seorang Saudagar Tionghoa

Author:
Share
Desa Budeng, yang terletak di Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, merupakan wilayah yang kaya akan sejarah dan cerita masa lampau. Hingga tahun 2016, desa ini dihuni oleh 1.782 jiwa yang terdiri dari 874 laki-laki dan 908 perempuan, dengan rasio jenis kelamin sebesar 96,26. Namun, sejarah desa ini tidaklah mudah untuk ditelusuri karena berbagai sumber dan informasi yang berbeda.  
Dilansir dari website resmi Desa Budeng, asal-usul nama Budeng dapat ditarik kembali ke tahun Saka 1680 atau sekitar tahun 1758 Masehi. Pada masa itu, seorang saudagar berkebangsaan Tionghoa bernama Sho Manng Yong tiba di wilayah ini. 
Sho Manng Yong dikenal sebagai seorang pedagang yang tekun dan mendalami ajaran agama Buddha. Ia memulai perjalanannya dari Gunung Dieng di Pulau Jawa, menuju Gunung Sekar di Jembrana, sebelum akhirnya menetap di wilayah yang kini dikenal sebagai Desa Budeng.  
Ketika Sho Manng Yong tiba, area Budeng masih berupa hutan belantara yang lebat, dipenuhi rawa-rawa. Dalam perjalanannya, ia memilih sebuah tempat di tengah hutan untuk melakukan tapa semadi di bawah pohon besar. 
Selama semadi, ia menerima wahyu atau anugerah dari Ida Batara Guru. Sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan atas anugerah tersebut, Sho Manng Yong melukis sebuah gambar Ganesa—dewa berbadan manusia dan berkepala gajah—pada kulit pohon besar. 
Di atas lukisan tersebut, ia menuliskan kata “KERTA BUDI,” yang mencerminkan kebijaksanaan. Sementara di bawahnya, ia menulis “BHUDA DIENG,” yang menggambarkan identitas agamanya (BHUDA) dan asal-usulnya (DIENG).  
Seiring berjalannya waktu, tulisan “Bhuda Dieng” mulai disingkat dan disebut menjadi “Budeng.” Nama ini terus digunakan hingga akhirnya menjadi identitas resmi desa tersebut.  
Kini, Desa Budeng tidak hanya dikenal karena kisah asal-usulnya yang unik tetapi juga karena warisan sejarahnya yang mencerminkan perpaduan budaya dan keyakinan. Kehadiran Sho Manng Yong sebagai tokoh sentral dalam sejarah desa ini menjadi bukti bahwa keberagaman budaya telah menjadi bagian penting dalam pembentukan identitas masyarakat Budeng. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!