Sejarah Desa Nyalian Klungkung, Telah Ada Sejak Masa Jaya Pangus

Author:
Share
Desa Nyalian merupakan salah satu desa di Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Nama dan sejarah desa ini telah tercatat dalam berbagai sumber kuno, termasuk prasasti, lontar, dan babad, yang mengungkapkan perkembangan serta perubahan nama desa dari waktu ke waktu.  
Wilayah Desa Nyalian memiliki sejarah panjang yang dapat ditelusuri hingga zaman dahulu, dengan bukti-bukti peninggalan berupa patung-patung kuno dan bangunan suci yang masih terjaga hingga kini. Pada masa lampau, wilayah ini dikenal dengan nama Nyalan, yang dalam bahasa setempat berarti “Tanah Persawahan” dengan petak kecil-kecil. 
Penyebutan nama ini ditemukan dalam berbagai prasasti, salah satunya adalah Prasasti Jaya Pangus tahun 1103, yang menyebutkan bahwa Nyalan kemudian mengalami perubahan nama menjadi Nalnya. Pada masa itu, seorang pendeta terkenal bernama Dang Upa Dijaya diketahui bermukim di wilayah ini dan menjadi penghuni asrama pertapaan di Pura Pucak Sari.  
Keberadaan Desa Nyalian juga disebutkan dalam Lontar Pengaci-acian Pura Batur (Ida Batara di Sinarata). Dalam lontar tersebut, pada lampiran 54b baris pertama, tertulis informasi tentang tanah-tanah yang dimiliki oleh Ida Bhatara Sakti di Sinarata, termasuk tanah yang berada di Desa Bumbungan dan Desa Nyalian.  
Selain itu, dalam Babad Dalem pada masa pemerintahan Gelgel, terdapat catatan mengenai Pungakan Den Bencingah yang berstatus sebagai Manca di Desa Nyalian. Istilah ini merujuk pada penyebutan wilayah dengan nama Ring Mina Nyalian, yang secara harfiah berarti “Ikan Nyalian”. 
Seiring perkembangan zaman, penyebutan ini kemudian diserap dalam bahasa Jawa Kuno dan berubah menjadi Brasika, yang masih dikenal hingga saat ini.  
Sejarah Desa Nyalian menggambarkan perjalanan panjang sebuah wilayah yang telah mengalami berbagai perubahan, baik dalam nama maupun statusnya. Dari prasasti hingga babad, jejak keberadaannya menunjukkan bahwa desa ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang kuat, dengan keterkaitan erat terhadap sistem kepercayaan serta kehidupan masyarakat Bali sejak zaman dahulu. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!