Sejarah Desa Pemogan Denpasar, Bermula dari Perjalanan Dang Hyang Nirarta dan Tanah Lembek

Author:
Share
 

Desa Pemogan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Desa ini berbatasan langsung dengan Kelurahan Pedungan dan Desa Dauh Puri Kauh di utara, Kelurahan Pedungan di timur, Samudera Indonesia di selatan, serta Desa Pemecutan Kelod dan Kelurahan Kuta di barat.  

Sejarah Desa Pemogan tidak memiliki bukti tertulis dalam bentuk prasasti atau dokumen kuno, sehingga asal-usulnya lebih banyak diketahui melalui cerita lisan yang disampaikan oleh para tetua dan tokoh masyarakat. Berdasarkan kisah yang berkembang, sejarah desa ini bermula dari masa pemerintahan Raja Waturenggong di Bali pada era Kerajaan Majapahit di Jawa Timur.  
Pada masa itu, seorang Maharsi bernama Danghyang Dwijendra, yang juga dikenal sebagai Pedanda Sakti Wawu Rawuh, melakukan perjalanan spiritual atau Dharmayatra ke Bali. Ketika tiba di suatu wilayah yang tanahnya lembek, ia kemudian melakukan ritual penyucian atau pemastian sehingga tanah tersebut menjadi lebih padat dan kokoh. 
Tempat ini kemudian dikenal sebagai Kentel Bumi, yang saat ini berada di wilayah Banjar Sebelanga. Dalam upacara yang digelar di Kentel Bumi, masyarakat sekitar turut berpartisipasi dalam persiapan ritual, termasuk menyediakan bahan pangan untuk keperluan upacara. 
Dari sinilah muncul kelompok masyarakat yang bertugas mengumpulkan makanan, yang disebut sebagai “Pemogan”. Nama ini berasal dari kata “boga”, yang berarti pangan atau makanan, dan mendapat imbuhan “pe-an”, sehingga menjadi “Pebogaan”, yang bermakna tempat makanan. 
Seiring waktu, istilah ini berubah pengucapannya menjadi “Pemogan”, yang kemudian menjadi nama desa tersebut. Saat ini, Desa Pemogan telah berkembang menjadi salah satu daerah yang padat penduduk dengan aktivitas ekonomi dan sosial yang dinamis. 
Keberadaannya sebagai bagian dari Kota Denpasar menjadikannya strategis dalam perkembangan perkotaan, namun tetap mempertahankan nilai budaya dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.  
Dengan sejarah yang berakar kuat pada nilai spiritual dan kebersamaan masyarakatnya, Desa Pemogan terus melangkah maju, mengharmoniskan warisan leluhur dengan modernitas yang berkembang pesat di Bali. (TB)
       

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!