![]() |
Sumber: Web Desa Seraya |
Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, Bali memiliki sejarah panjang dan kaya yang dimulai sebelum tahun 1908. Pada masa itu, desa ini merupakan bagian dari sebuah distrik yang dipimpin oleh seorang punggawa bernama I Gusti Gede Sembur.
Distrik tersebut beroperasi di bawah pemerintahan Raja Karangasem terakhir, Ida AA Gd Jelantik, dan terdiri dari tiga desa, masing-masing dengan wilayah administrasi dan pemimpin sendiri.
Distrik Awal dan Pemimpinnya
1. Desa Tukad Hitem
Dipimpin oleh Perbekel I Gusti Sibetan, desa ini terdiri dari dua banjar yaitu Banjar Kangin dan Banjar Tinjalas.
2. Desa Seraya
Dipimpin oleh Perbekel I Nengah Gengsoh, desa ini mencakup enam banjar yaitu Banjar Tenggang, Banjar Pauman, Banjar Kaler, Banjar Celagi, Banjar Gambang, dan Banjar Belubuh.
3. Desa Selalang
Dipimpin oleh Perbekel I Nyoman Rasman, desa ini meliputi dua banjar yaitu Banjar Kalanganyar dan Banjar Selalang.
Pada tahun 1909, Distrik ini dihapus dan ketiga desa digabung menjadi satu desa dengan nama Desa Seraya. Pemimpin pertama dari desa yang baru terbentuk ini adalah I Nengah Gengsoh dari Desa Seraya.
Kepemimpinan desa ini mengalami beberapa pergantian sebagai berikut:
Perubahan Kepemimpinan Desa Seraya
1. I Nengah Gengsoh (1909)
2. I Gusti Gd Dangin dari Jero Kaler Kauh Karangasem (1942)
3. I Gusti Gede Rai dari Jero Kaler Kauh Karangasem (1949)
4. I Made Rai dari Desa Seraya (1951-1968)
5. I Ketut Jineng dari Desa Seraya (1968)
Seiring dengan perkembangan wilayah yang luas dan peningkatan jumlah penduduk, kompleksitas masalah pembangunan pun meningkat. Untuk mengatasi hal ini, kebijakan untuk memekarkan Desa Seraya menjadi tiga desa dinas diambil.
Pemekaran Desa Seraya (1981-1986)
Pada 1 September 1981, Desa Seraya mulai dipersiapkan untuk dimekarkan menjadi tiga desa dinas.
Pemekaran ini diresmikan pada 21 Juni 1986 oleh Bupati Kdh. Tk. II Karangasem atas nama Gubernur Kdh Tk. I Bali dengan Surat Keputusan Nomor 214 Tahun 1986.
Tiga desa dinas baru yang dibentuk adalah:
1. Desa Seraya Barat
Dipimpin oleh Kepala Desa Persiapan I Putu Suwarsa, meliputi Dusun Bungkulan, Dusun Dauh Pangkung, Dusun Gerobog, Dusun Pasiatin, Dusun Selalang, dan Dusun Kalanganyar.
2. Desa Seraya
Dipimpin oleh I Ketut Jineng, meliputi Dusun Tenggang, Dusun Pauman, Dusun Kaler, Dusun Gambang, Dusun Celagi, Dusun Kecag Balung, dan Dusun Belubuh.
3. Desa Seraya Timur
Dipimpin oleh Kepala Desa Persiapan I Made Rukia, meliputi Dusun Kangin, Dusun Tukad Buah, Dusun Tinjalas, Dusun Tukad Tiis, dan Dusun Tanah Barak.
Perkembangan Desa Seraya Timur
Desa Seraya Timur mengalami beberapa pergantian pemimpin sejak pemekarannya.
Berikut adalah daftar kepala desa yang pernah memimpin Desa Seraya Timur:
1. I Made Rukia (hingga 15 September 1983)
2. I Wayan Sentana dari Dusun Gambang, Desa Seraya (15 September 1983 – 5 Agustus 1984)
3. I Wayan Kadir dari Banjar Dinas Kangin, Desa Seraya Timur (5 Agustus 1984 – 5 Januari 1986)
4. I Made Widia dari Banjar Kaler, Desa Seraya (5 Januari 1986 – 28 Desember 1995)
5. I Made Reni dari Banjar Kangin, Desa Seraya Timur (28 Desember 1995 – 5 Maret 2017)
6. I Wayan Sari dari Banjar Tukad Buah, Desa Seraya Timur sebagai PJS Perbekel (5 Maret 2017 – 28 Desember 2017)
7. I Wayan Geden dari Banjar Tukad Buah, Desa Seraya Timur (28 Desember 2017 – masa kini)
Pada masa kepemimpinan I Wayan Geden, Desa Seraya Timur mengalami pemekaran lebih lanjut dari 6 Banjar Dinas menjadi 9 Banjar Dinas berdasarkan Surat Keputusan Bupati No. 19 Tahun 2017 tanggal 17 Oktober 2017.
Banjar Dinas baru yang dibentuk adalah:
1. Banjar Dinas Kangin
2. Banjar Dinas Tukad Hitem
3. Banjar Dinas Tukad Buah
4. Banjar Dinas Tinjalas
5. Banjar Dinas Bukit Catu
6. Banjar Dinas Tukad Tiis
7. Banjar Dinas Batu Kori
8. Banjar Dinas Tanah Barak
9. Banjar Dinas Gili Selang
Pada tahun 2017, Desa Seraya Timur melaksanakan pemilihan Perbekel secara demokratis dan I Made Pertu dari Banjar Dinas Tukad Tiis terpilih sebagai Perbekel yang baru.
Dengan sejarah panjang dan pemekaran yang terus berkembang, Desa Seraya Timur telah berhasil beradaptasi dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan warganya.
Pemekaran wilayah ini tidak hanya bertujuan untuk mempermudah administrasi dan pengawasan, tetapi juga untuk mempercepat pembangunan di setiap banjar dinas, memastikan bahwa semua warga mendapatkan akses yang adil terhadap fasilitas dan layanan desa.
Sejarah Desa Seraya Timur merupakan contoh bagaimana pemekaran wilayah dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah kompleks dalam administrasi pemerintahan lokal dan pembangunan masyarakat. (TB)