Persoalan penanganan sampah kembali menjadi sorotan serius di Bali. Menyikapi hal ini, Sekretaris DPD Partai Demokrat Bali, I Made Sada, A.Md.Par., S.H., mengusulkan agar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung di Denpasar kembali dioperasikan sementara waktu, sambil menunggu solusi jangka panjang berupa pembangunan TPA baru.
Usulan tersebut disampaikan Made Sada menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang menekankan pentingnya penegakan tata ruang dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, termasuk dalam hal penanganan sampah di Bali.
Menurut AHY, tata ruang harus dijadikan acuan utama dalam setiap kebijakan pembangunan agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan di masa depan. “Masalah sampah adalah hal konkret yang dihadapi masyarakat setiap hari. Penanganannya harus dikondisikan dengan baik dan berkesinambungan,” ujar AHY saat kunjungan kerja ke Bali baru-baru ini.
Menindaklanjuti hal tersebut, Made Sada menilai langkah paling realistis saat ini adalah menghidupkan kembali TPA Suwung yang selama ini menjadi titik utama pembuangan sampah bagi wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.
“Sebelum ada solusi baru seperti pembangunan TPA lain, sebaiknya TPA Suwung kembali dioperasikan. Fungsinya sangat vital untuk menampung dan mengelola volume sampah yang terus meningkat,” ujar Made Sada, Rabu (15/10/2025).
Made Sada menjelaskan, keberadaan TPA tetap dibutuhkan sebagai pusat pengelolaan akhir, meskipun di berbagai wilayah sudah ada Tempat Pengolahan Sampah 3R (TPS3R) yang berbasis prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle.
Menurutnya, fasilitas 3R membantu mengurangi volume sampah, namun tidak bisa sepenuhnya menggantikan fungsi TPA. “Sampah yang tidak bisa diolah tetap perlu dibuang ke TPA. Jadi selama belum ada TPA baru, Suwung harus difungsikan lagi,” tambahnya.
Politikus Demokrat asal Badung itu juga berharap Gubernur Bali Wayan Koster dapat mempertimbangkan opsi pembukaan kembali TPA Suwung secara terbatas dan terukur. Ia menilai, kebijakan tersebut akan membantu mengatasi penumpukan sampah di sejumlah wilayah sekaligus memberikan waktu bagi pemerintah untuk mempersiapkan sistem baru yang lebih modern dan ramah lingkungan.
“Seperti yang disampaikan AHY, tata ruang dan lingkungan harus jadi prioritas. Semoga keberadaan TPA Suwung bisa menjadi solusi sementara, sebelum ada TPA baru yang dirancang lebih baik,” pungkasnya. (TB)
