Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival 2025 Siap Digelar Saat Ngembak Geni

Author:
Share
 

Tradisi Omed-Omedan, ritual khas Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar, Bali, kembali menjadi pusat perhatian dalam gelaran Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival (SHOOF) 2025. Mengusung tema Suciptaning Bhuana, festival tahunan ini siap digelar pada 30 Maret 2025, bertepatan dengan Rahina Ngembak Geni, sehari setelah Nyepi.  

Kesiapan acara ini dibahas dalam audiensi antara panitia SHOOF dan Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, di Kantor Wali Kota Denpasar pada Senin, 24 Februari. Turut hadir Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, Panglingsir Pura Kaja Sesetan, I Gusti Ngurah Oka Putra, serta prajuru dan generasi muda Banjar Kaja, Sesetan.  
Ketua Panitia SHOOF 2025, I Putu Gede Krisna Widanta, menjelaskan bahwa tema Suciptaning Bhuana mencerminkan kesadaran manusia dalam menciptakan keseimbangan dan keharmonisan dengan alam serta menjaga warisan budaya.  
“Festival ini tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga bentuk komitmen dalam melestarikan budaya leluhur. Melalui berbagai kegiatan, kami ingin memastikan bahwa generasi muda tetap memiliki keterikatan dengan akar budayanya,” ujar Krisna Widanta.  
Festival ini akan menampilkan berbagai acara, di antaranya pembagian bibit tanaman yang telah dilaksanakan pada 23 Februari, lomba ogoh-ogoh mini pada 25 Maret, serta puncak perayaan Omed-Omedan pada 30 Maret. Selain itu, festival juga akan diramaikan dengan stan kuliner, hiburan musik, dan pertunjukan seni tradisional.  
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya pelestarian budaya. Menurutnya, Omed-Omedan bukan hanya tradisi yang harus dijaga, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata budaya di Denpasar.  
“Omed-Omedan adalah warisan leluhur yang unik dan penuh makna. Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen untuk terus mendukung dan mendorong agar tradisi ini tetap lestari serta dapat diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda,” kata Arya Wibawa.  
Ia juga mengapresiasi semangat generasi muda Banjar Kaja, Sesetan, yang terus berperan aktif dalam menjaga tradisi di tengah modernisasi.  
Seperti diketahui, Omed-Omedan merupakan ritual unik yang melibatkan para muda-mudi berusia 17-30 tahun dalam aksi saling tarik dan peluk secara bergantian. Tradisi yang diperkirakan telah ada sejak abad ke-17 ini diyakini sebagai simbol kebersamaan dan keharmonisan. Hingga kini, Omed-Omedan tetap menjadi daya tarik tersendiri, tidak hanya bagi masyarakat Bali, tetapi juga bagi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung keunikan tradisi ini. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!