SMK PGRI 4 Denpasar Dukung SE Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025, Tanamkan Nilai Cinta Lingkungan Sejak Dini

Author:
Share

SMK PGRI 4 Denpasar menunjukkan komitmennya dalam mendukung Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025 tentang gerakan bersih sampah plastik sekali pakai.

Tidak hanya fokus pada aspek akademis dan non-akademis, sekolah ini juga aktif mendidik peserta didiknya untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Ketua PGRI Kota Denpasar, I Ketut Suarya, menyampaikan bahwa SE tersebut memiliki dampak positif bagi dunia pendidikan, terutama dalam menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.

BACA JUGA  Karya Ida Bhatara Turun Kabeh 2025 di Pura Agung Besakih Berlangsung 21 Hari, Ini Jadwal Sembahyang per Kabupaten

“Membersihkan sampah memang penting, tapi lebih penting lagi adalah menanamkan budaya hidup bersih dan cinta lingkungan kepada siswa,” ungkapnya.

Menurut Suarya, guru memiliki peran strategis dalam mengedukasi siswa mengenai pengelolaan sampah.

Mulai dari memberikan teladan dalam memilah sampah organik dan anorganik, hingga mengajarkan cara pengolahan sampah menjadi produk yang bermanfaat seperti kompos, pupuk, biogas, atau barang daur ulang yang memiliki nilai jual.

“Dengan memberikan contoh yang baik, guru mampu menanamkan kebiasaan positif dalam pengelolaan sampah kepada siswa,” tambahnya.

BACA JUGA  Karya Ida Bhatara Turun Kabeh 2025 di Pura Agung Besakih Berlangsung 21 Hari, Ini Jadwal Sembahyang per Kabupaten

Ia juga menekankan pentingnya memberikan apresiasi kepada siswa yang rajin menjaga kebersihan lingkungan.

Pujian, penghargaan, hingga kritik konstruktif menjadi bagian dari proses pembentukan karakter siswa yang bertanggung jawab terhadap kebersihan.

Tak hanya itu, Suarya juga mendorong agar materi tentang pemilahan sampah dapat diintegrasikan dalam kurikulum sekolah, khususnya pada mata pelajaran seperti IPA, IPS, PPKn, dan Bahasa Indonesia.

Metode pembelajaran pun disarankan agar bersifat aktif dan menyenangkan, seperti melalui diskusi, simulasi, eksperimen, atau kunjungan lapangan ke bank sampah dan TPS3R.

BACA JUGA  Karya Ida Bhatara Turun Kabeh 2025 di Pura Agung Besakih Berlangsung 21 Hari, Ini Jadwal Sembahyang per Kabupaten

“Dengan mengintegrasikan materi ini ke dalam kurikulum, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan berkelanjutan dalam menjaga lingkungan,” tutupnya.

Upaya ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Bali yang bersih dan berkelanjutan, sejalan dengan semangat SE Gubernur Bali yang menekankan pentingnya peran pendidikan dalam menjaga kelestarian lingkungan. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!