Upacara pengabenan Jero Mangku Gede Pasek I Nengah Setar, seorang tokoh masyarakat asal Desa Sakti, Nusa Penida, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Prosesi yang berlangsung pada Rabu 12 Maret 2025 ini menarik perhatian karena adanya pembakaran berbagai barang berharga, termasuk emas, berlian, bahkan mobil.
Hal itu merupakan wasiat dari almarhum kepada anaknya. Sehingga sang anak pun memenuhinya.
Lahir dan besar di Banjar Sebunibus, Desa Sakti, Nusa Penida, Klungkung, Bali, Nengah Setar memiliki perjalanan hidup yang penuh liku. Di usia delapan tahun, ia merantau ke Kalimantan bersama kakaknya. Setelah bertahun-tahun di perantauan, ia kembali ke kampung halaman dan mengawali hidup sebagai petani, buruh, serta peternak ayam dan sapi.
Dengan kegigihannya, ia merintis bisnis di berbagai sektor, hingga akhirnya menjadi pemilik Semabu Hills Hotel, Semabu Fast Boat, dan menjabat sebagai CEO Star Semabu Resort. Berkat ketekunan dan visi bisnisnya, usahanya berkembang pesat dan menjadikannya salah satu pengusaha sukses di Nusa Penida.
Selain dikenal sebagai pebisnis ulung, Nengah Setar juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia kerap membantu masyarakat sekitar, baik dalam bentuk bantuan langsung maupun mendukung berbagai program kemasyarakatan.
Ia juga kerap berdana punia dan menghibahkan beberapa tanah miliknya untuk pembangunan pura.
Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai figur yang vokal dalam menyuarakan aspirasi masyarakat Nusa Penida, khususnya terkait pembangunan infrastruktur. Ia sering mengkritisi kebijakan pemerintah daerah, terutama dalam hal perbaikan jalan dan ketersediaan air bersih di Nusa Dua Klungkung.
I Nengah Setar meninggal dunia pada usia 75 tahun saat menjalani perawatan di RS Prima Medika pada Sabtu 15 Februari 2025). Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, serta masyarakat Nusa Penida yang mengenalnya sebagai sosok pekerja keras, dermawan, dan pembela kepentingan rakyat. (TB)