 |
| Sri Dianawati bersama Widi Widiana |
Sri Dianawati, seorang penyanyi berbakat dari Bali, telah menorehkan jejak emas dalam dunia musik pop Bali selama lebih dari tiga dekade. Dikenal sebagai adik kandung dari penyanyi Widi Widiana, nama besar Sri mulai mencuat sejak debutnya di Maharani Record pada tahun 1993 melalui rekaman bersama kakaknya dalam album “Luh Mabaju Barak”.
Kesuksesannya terus berlanjut dengan lagu-lagu hits hasil duetnya bersama Widi Widiana, seperti “Tresna Ngantos Mati” dan “Dokar Tresna”. Kolaborasi mereka menjadi ikon musik Bali di era 90-an hingga awal 2000-an.
Namun, Sri tak hanya dikenal karena kolaborasinya. Ia membuktikan dirinya sebagai penyanyi solo yang tangguh dengan melahirkan lagu-lagu populer, seperti “Sekadi Tamulilingan,” “Rindu,” “Tebek Sungga,” dan yang terbaru, “Tuyuh Sing Megajih”.
Tidak hanya itu, ia juga berduet dengan penyanyi lain, seperti Dek Ulik dalam lagu “OTW” yang berhasil menarik lebih dari satu juta penonton di YouTube, serta berkolaborasi dengan Ocha Prastya dalam lagu “Tiang Setia Bli Mendua”.
Meski sempat vakum dari dunia musik untuk fokus mengurus keluarga, Sri kembali hadir dengan semangat baru. Kehadirannya di platform digital, seperti akun YouTube Sri Dianawati Official dan Facebook Sri Dianawati, menunjukkan komitmennya untuk terus berkarya.
Lagu-lagu terbarunya disambut hangat oleh penggemar setianya, membuktikan bahwa talenta Sri tetap relevan di tengah persaingan musik modern. Ia diketahui menganut agama Hindu.
Sebagai sahabat dekat Dek Ulik, Sri kerap kali menunjukkan kebersamaannya dalam berbagai proyek seni. Kehangatan dan kerendahan hatinya membuat ia tak hanya dikenal sebagai penyanyi berbakat, tetapi juga pribadi yang inspiratif.
Kini, Sri Dianawati tidak hanya menjadi bagian dari sejarah musik pop Bali, tetapi juga inspirasi bagi generasi penerus. Kegigihannya untuk terus berkarya meski menghadapi berbagai tantangan menjadi bukti bahwa passion dan dedikasi adalah kunci kesuksesan sejati.