Nama Stella Stallion, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung HorsegiirL, menjadi salah satu fenomena paling unik di dunia musik elektronik modern. Dengan topeng berbentuk kepala kuda dan gaya panggung yang eksentrik, DJ asal Jerman ini sukses mencuri perhatian global — bukan hanya karena musiknya, tetapi juga karena karakter yang ia ciptakan: separuh manusia, separuh kuda, dengan narasi fantasi yang kuat.
HorsegiirL menyebut dirinya berasal dari “Sunshine Farms,” dunia imajinatif yang menjadi rumah bagi karakter separuh kuda yang ia perankan. Persona ini bukan sekadar gimmick, melainkan bagian dari karya seni yang menggabungkan identitas, performa, dan musik elektronik dalam satu paket eksperimental yang menantang batas konvensional industri hiburan.
Berdasarkan informasi dari beberapa sumber seperti Wikipedia dan People Magazine, HorsegiirL diketahui berbasis di Berlin, Jerman, dan mulai aktif di dunia musik sejak tahun 2022. Meski identitas aslinya disembunyikan, nama Stella Stallion kerap disebut sebagai sosok di balik helm kuda yang ikonik itu.
Lahir pada 20 April 2000, HorsegiirL tumbuh di lingkungan yang dekat dengan seni dan musik. Ia mulai bereksperimen dengan suara hardcore techno dan happy hardcore di usia muda sebelum mengembangkan identitas “horse” yang kini menjadi ciri khasnya.
HorsegiirL dikenal dengan gaya musik yang memadukan elemen techno, gabber, hardstyle, dan UK hardcore, dibalut dengan estetika yang nyentrik dan humoris. Lagu-lagunya sering kali memiliki irama cepat, efek vokal khas, dan nuansa ceria yang memancing energi positif di lantai dansa.
Salah satu lagunya yang paling dikenal, “My Barn My Rules” (2023), viral di TikTok dan platform streaming lain. Lagu ini menampilkan lirik yang kocak namun kuat dalam semangat kebebasan dan ekspresi diri — mencerminkan filosofi “be yourself no matter how weird” yang menjadi inti karakter HorsegiirL.
Keunikan HorsegiirL tidak hanya pada musiknya, tetapi juga identitas visualnya. Ia selalu tampil dengan helm berbentuk kepala kuda, pakaian warna-warni, serta atribut yang menggambarkan kehidupan di peternakan. Setiap penampilannya terasa seperti campuran antara pesta rave dan dunia fantasi kartun.
Dalam wawancara bersama Glamcult, HorsegiirL menjelaskan bahwa karakter “kuda” adalah simbol kebebasan, kekuatan, dan koneksi manusia dengan alam. Ia juga menolak pandangan bahwa musik elektronik harus selalu tampil “serius” dan “gelap”. Melalui persona ini, ia ingin menunjukkan bahwa keceriaan dan keanehan adalah bentuk valid dari ekspresi artistik.
“I’m half horse, half human — but fully myself,” ujarnya dalam salah satu wawancara. “Saya ingin mengingatkan orang-orang untuk tidak malu menjadi versi paling aneh dari diri mereka.”
HorsegiirL memiliki basis penggemar global yang ia sebut “Farmies”, komunitas yang berkembang di platform seperti TikTok, Instagram, dan Discord. Para penggemar ini tidak hanya menikmati musiknya, tetapi juga ikut merayakan gaya hidup dan filosofi yang ia bawa — mulai dari mode bergaya farm rave hingga meme tentang dunia “Sunshine Farms”.
Popularitasnya di media sosial meledak pada 2023–2024, terutama setelah tampil di beberapa festival besar Eropa dan Amerika Serikat, termasuk Coachella. Identitas misteriusnya membuat banyak orang penasaran, namun justru di sanalah daya tarik utamanya: ia tetap anonim, tapi universal.
Meski banyak yang menganggapnya sekadar gimmick, Stella Stallion menggunakan karakter HorsegiirL untuk menyampaikan pesan sosial. Dalam berbagai wawancara, ia kerap menyinggung tentang relasi manusia-hewan, kesetaraan gender di dunia musik elektronik, serta kritik terhadap ekspektasi industri hiburan.
Bagi HorsegiirL, menjadi “aneh” bukanlah kekurangan, melainkan bentuk pembebasan diri dari batasan sosial. Persona kuda yang ia pilih adalah metafora dari independensi dan kebebasan artistik, dua hal yang jarang bisa sepenuhnya dimiliki musisi di era digital. (TB)