Di balik sosok Sri Mulyani Indrawati yang dikenal sebagai salah satu tokoh ekonomi paling berpengaruh di Indonesia, ada figur pendiam namun kuat yang jarang disorot publik: Tonny Sumartono, sang suami.
Sejak awal pernikahan mereka pada tahun 1988, Tonny lebih memilih berada di balik layar, mendukung penuh perjalanan panjang istrinya, dari kampus, karier internasional, hingga kursi Menteri Keuangan.
Kisah keduanya bermula ketika sama-sama menempuh studi pascasarjana di University of Illinois, Urbana–Champaign, Amerika Serikat. Dari sanalah benih cinta tumbuh. Tak lama kemudian, mereka mengikat janji pernikahan. Kehidupan rumah tangga sederhana di negeri rantau itu justru menjadi pondasi kuat bagi pasangan ini.
Sekembalinya ke Indonesia, Tonny memilih jalur profesional di sektor perbankan. Meski tidak banyak terekspos, ia dikenal sebagai pegawai bank yang tekun dan berdedikasi. Sementara Sri Mulyani melesat di panggung nasional dan internasional, Tonny tetap teguh dengan pilihannya: menjadi pilar keluarga yang stabil, tanpa haus akan sorotan.
Dari pernikahan mereka lahirlah tiga anak: Dewinta Illinia, Adwin Haryo Indrawan, dan Luqman Indra Pambudi. Dalam keseharian, keluarga ini dikenal sederhana meski berada di lingkaran elite pemerintahan. Tonny menjaga agar anak-anak tumbuh dengan nilai kerendahan hati, sementara Sri Mulyani mengajarkan arti kerja keras dan integritas.
Tahun-tahun berat pernah menghantam keluarga ini, terutama ketika Sri Mulyani menghadapi tekanan politik dan bahkan desakan untuk mundur dari jabatan. Dalam situasi itu, Tonny tetap berdiri tegak di samping istrinya. Ia bukan hanya pasangan hidup, tetapi juga penopang emosional yang membuat Sri Mulyani mampu melangkah maju.
Meski bukan figur publik, Tonny sesekali muncul dalam kisah-kisah pribadi. Salah satunya adalah hobinya mengoleksi motor gede, seperti Honda Rebel CMX500. Namun, ia tetap menjaga citra sederhana, tidak menonjolkan diri, dan lebih memilih kebersamaan keluarga dibandingkan popularitas.
Nama Tonny Sumartono mungkin tidak setenar sang istri. Namun, justru di situlah letak kekuatannya. Ia adalah cermin dari seorang pendamping yang setia, memilih diam tetapi kokoh, menjaga rumah tangga, sekaligus memberi ruang bagi Sri Mulyani untuk menorehkan prestasi di panggung nasional dan internasional. (TB)