![]() |
Pixabay.com |
Harga bumbu dapur di berbagai pasar tradisional Denpasar Bali mengalami lonjakan yang signifikan, terutama pada cabai rawit yang kini mencapai Rp120.000 per kilogram. Faktor cuaca, khususnya musim hujan, disebut sebagai penyebab utama kenaikan harga ini.
Di Pasar Badung pada Rabu 8 Januari 2025, kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Salah seorang pedagang, Ni Wayan Wandri, menjelaskan bahwa harga sejumlah bumbu dapur seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan tomat mengalami kenaikan bertahap.
Cabai rawit saat ini tembus Rp120.000 per kilogram. Bawang merah kualitas super harganya Rp45.000 per kilogram, sedangkan kualitas sedang Rp40.000.
“Padahal, biasanya harganya hanya sekitar Rp30.000,” ungkap Wandri.
Selain itu, harga tomat kini berada di angka Rp20.000 per kilogram, naik dari harga normal Rp10.000 hingga Rp15.000. Untuk bawang putih, harga stabil di sekitar Rp40.000 per kilogram, yang menurut Wandri sudah berlangsung cukup lama.
Meskipun pasokan bumbu dapur tidak mengalami kendala, kualitas produk, terutama cabai dan bawang merah, dipengaruhi oleh cuaca. “Musim hujan membuat cabai cepat busuk, dan ukuran bawang merah lebih kecil dari biasanya,” tambahnya.
Pedagang lain, Ni Ketut Murci, juga mengonfirmasi kenaikan harga tersebut. Cabai rawit segar yang dijualnya kini dihargai Rp110.000 per kilogram, bawang merah Rp40.000, dan bawang putih Rp38.000. Sementara itu, tomat ukuran besar dijual Rp20.000 per kilogram, dan ukuran kecil Rp16.000. Ia mengatakan lonjakan harga ini mulai terasa sejak seminggu terakhir.
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar, harga bumbu dapur memang cukup tinggi. Cabai rawit berkisar antara Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogram, bawang merah mencapai Rp40.000 hingga Rp41.000, bawang putih Rp40.000 hingga Rp42.000, dan tomat berada di angka Rp20.000 per kilogram.
Kondisi ini membuat konsumen harus merogoh kantong lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari. (*)