Menjelang puncak pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) pada Purnama Kadasa, 12 April 2025 mendatang, Pemerintah Provinsi Bali memastikan seluruh fasilitas dan layanan penunjang di Kawasan Suci Pura Agung Besakih telah siap, termasuk pengoperasian shuttle bus bagi para pamedek yang tangkil.
Dalam kunjungannya ke kawasan Besakih, Rabu 9 April 2025, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, secara langsung memantau kesiapan armada shuttle yang akan mengangkut pamedek dari Parkir Kedungdung menuju Parkir Manik Mas.
Disampaikan oleh Kepala Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih (FKSPA), I Gusti Lanang Muliarta, sebanyak 15 unit shuttle telah disiapkan, terdiri dari 5 kendaraan listrik dan 10 berbahan bakar bensin.
“Shuttle ini disiapkan untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran mobilisasi pamedek, khususnya yang datang dengan bus besar dan memarkir kendaraannya di area Kedungdung,” jelas Lanang Muliarta.
Sekda Dewa Indra menekankan pentingnya menjaga ketersediaan shuttle, terutama pada jam-jam padat dan akhir pekan.
Ia meminta agar pengelola dapat mengantisipasi lonjakan jumlah pamedek dengan sistem layanan yang fleksibel dan responsif.
“Shuttle harus siap setiap saat, jangan sampai pamedek menunggu lama. Ini soal pelayanan dan kenyamanan. Pastikan juga sopir dan petugas lapangan paham SOP,” tegasnya.
Selain itu, ia juga meminta agar pengaturan jadwal tangkil dari tiap kabupaten/kota dan pamedek luar Bali sesuai dengan Surat Edaran Nomor 08 Tahun 2025.
Ini demi menghindari penumpukan dan menjaga kelancaran persembahyangan.
Tidak hanya fokus pada armada transportasi, Dewa Indra juga memeriksa berbagai fasilitas pendukung seperti toilet, fasilitas kesehatan, CCTV, WiFi, pengeras suara, hingga tempat pengelolaan sampah (TPS3R).
Ia menegaskan bahwa seluruh fasilitas harus dalam kondisi prima agar pengalaman spiritual pamedek di Besakih tidak terganggu oleh hal-hal teknis.
Dengan optimalisasi layanan shuttle bus dan perbaikan menyeluruh pada infrastruktur, IBTK 2025 diharapkan menjadi momentum ibadah yang nyaman, tertib, dan aman bagi seluruh pamedek.
Pemerintah Provinsi Bali pun berkomitmen menjadikan standar pelayanan ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk memuliakan Kawasan Suci Pura Agung Besakih sebagai pusat spiritual umat Hindu. (TB)