3 Kejadian Kulkul Mistis di Bali, Bergerak Sendiri hingga Berbunyi Sendiri

Author:
Share
Kulkul di Puri Agung Klungkung

Kejadian
mistis kerap terjadi di Bali. Salah satunya adalah kejadian kulkul bergerak
sendiri maupun berbunyi sendiri. Setidaknya ada tiga fenomena kulkul mistis
yang ada di Bali.

Berikut
ini adalah tiga kejadian kulkul mistis yang pernah terjadi di Bali.

1. Kulkul Banjar Merta Rauh
Denpasar Bergerak Sendiri

Sebuah
video kejadian aneh beredar di media sosial. Dimana kejadian tersebut berupa
sebuah kulkul yang bergerak-gerak sendiri. Kejadian ini terjadi di Banjar
Mertha Rauh, Desa Dangin Puri Kangin, Denpasar Utara. Kejadian ini terjadi pada
Sabtu, 2 Oktober 2021 sore.

Dalam
rekaman video berdurasi 57 detik tersebut, terlihat sebuah kulkul dari dua
kulkul yang ada di bale kulkul tersebut bergoyang-goyang sangat keras. Padahal
kulkul yang lagi satunya tak bergerak. Video ini direkam oleh seorang laki-laki
dan sambil merekam ia menceritakan secara singkat kondisi kulkul tersebut.
“Kulkul balai banjar merta rauh satunya bergerak sendiri,” kata perekam video
tersebut.

Ia
kemudian melanjutkan, “Satu saja yg bergerak sendiri,” katanya. Beberapa detik
kemudian ia kembali menegaskan, “Satu saja yg bergerak.”

Dalam
video tersebut terlihat suana agak gelap karena mendung. Langit di atas balai
kulkul juga terlihat berwarna abu-abu. Terkait kejadian tersebut, Sekaa Teruna
Eka Pramana, Banjar Merta Rauh Desa Dangin Puri Kangin, Denpasar Utara pun
melakukan klarifikasi lewat akun instagramnya @st.ekapramana. Pihaknya
memberikan klarifikasi terkait fenomena kulkul yang bergerak sendiri tersebut.
Klarifikasi ini disebar lewat story instagram. Adapun bunyi klarifikasinya
yakni: Klarifikasi kejadian kulkul bergerak.

Kejadian
Kulkul bergerak sendiri memang benar terjadi sekitar jam 18.30 wita. Awalnya
kulkul di banjar merta rauh (lanang wadon) bergerak ke duanya. Warga setempat
mengira ada gempa, ternyata tidak.

Anginpun
tidak ada yang berhenbus, pohon juga tidak ada yang bergerak. Tiba-tiba
beberapa saatnya pada saat kulkul lanang dan wadong bergerak, kulkul wadon
berhenti bergerak. Dan hanya kulkul lanangnya saja yang bergerak. Semakin lama
semakin kencang bergeraknya. Akhirnya karena merasa aneh, warga menelpon
prajuru dan sudah ditindaklanjuti dengan segehan dan lain-lain. Kejadian ini
sulit dijelaskan dengan logika kami. Apalagi banjar kami Br Merta Rauh akan
melaksanakan piodalan pada tumpek wariga. Mohon doa semoga lancar dan rahayu
sareng sami.

Sampai
saat ini belum ada yang tahu apa penyebab kejadian tersebut. Postingan tersebut
pun mendapat banyak komentar dari warganet. Bahkan ada yang mengatakan kejadian
serupa pernah terjadi di beberapa tempat.

2. Kulkul Banjar Mekarsari
Bergerak Sendiri

Fenomena
langka, kulkul bergerak sendiri juga terjadi di Br. Mekarsari, Jl.
Ahmad Yani, Desa Dauh Puri Kaja Denpasar Utara. Dimana kulkul di banjar
tersebut tiba-tiba bergoyang sendirinya. Kejadian ini terjadi pada Rabu 6
Oktober 2021 pagi. Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh salah satu
netizen yakni Ida Bagus Aditya Brahmestya dengan akun instagram @aditya_brahmestya.

Ketika
itu, dirinya baru selesai olahraga. Ketika melintas, secara kebetulan ia
melihat kulkul di banjarnya bergerak dengan sendirinya. Padahal saat itu tanpa
ada angin. Menurutnya kejadian ini baru pertama kali terjadi.

3. Kulkul Berbunyi Sendiri
di Puri Agung Klungkung 

Kulkul
di Puri Agung Klungkung bisa berbunyi sendiri. Jika kulkul tersebut berbunyi
sendiri, pertanda akan ada bencana. Kulkul ini berjumlah dua buah yakni kulkul
lanang dan kulkul istri, dimana keduanya dinamakan kulkul pajenengan Puri Agung
Klungkung.

Menurut
Jero Mangku Pura Pejenengan Puri Agung Klungkung, I Nyoman
Sastrawan, kulkul pejenengan ini berasal dari Blambangan, Jawa. Bahan pembuatannya
berasal dari kayu khusus yang bernama silagui. Dimana saat ini keberadaan kayu
ini sudah langka.

Konon
kulkul sakral ini sudah ada sejak zaman Majahaphit. Saat perang tahun 1908
di Klungkung, kulkul pejenengan ini ke Pura Dalem Kresek, yang masih
berada di wilayah Klungkung.

Kulkul
pejenengan itu kemudian dikembalikan ke Puri Agung Klungkung tahun
1970 dan masih ada sampai saat ini. Kulkul ini disebutkan sebagai raja tan hana
di alam niskala Bali karena kerap memberikan pertanda tertentu saat
akan terjadi bencana atau marabahaya di Bali.
Menurut cerita di Bali, bahwa bila kulkul pejenengan ini berbunyi merupakan
tanda bahaya atau bencana. Suaranya tidak hanya didengar di Bali, tapi sampai
luar Bali.

Saat
erupsi Gunung Agung bahkan Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubowono konon
juga mendengar suara kulkul pejenengan.

Selain
itu, saat terjadinya tragedi bom Bali I dan II, kulkul pejenengan ini juga
sempat berbunyi. Bahkan Made Mangku Pastika, ketika itu masih menjadi Kapolda
Bali, datang memohon ke Pura Pejenengan Puri Agung Klungkung agar
diberikan petunjuk. (TB)





   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!