![]() |
Sumber Foto; https://pixabay.com |
Di
Bali dikenal dengan pengobatan tradisional yang disebut usadha. Pengobatan
tradisional ini memanfaatkan sarana tanaman, binatang, maupun mineral. Ada
banyak teks terkait tuntunan pengobatan tradisional ini. Salah satu teks yang
membahas pengobatan tradisional yakni teks Lontar Usada Budha Kecapi.
Bali dikenal dengan pengobatan tradisional yang disebut usadha. Pengobatan
tradisional ini memanfaatkan sarana tanaman, binatang, maupun mineral. Ada
banyak teks terkait tuntunan pengobatan tradisional ini. Salah satu teks yang
membahas pengobatan tradisional yakni teks Lontar Usada Budha Kecapi.
I
Ketut Jirnaya dalam artikelnya Karya Sastra Usada dan Pelestarian Alam yang
dimuat dalam buku Sastra, Kekuasaan, & Penyelamatan Lingkungan mengatakan
lontar ini sebagai karya sastra usada berkisah tentang seorang dukun bernama
Sang Budha Kacapi. “Beliau sudah merasa sakti namun masih saja ada kegagalan di
dalam pengobatan. Usaha beliau untuk meningkatkan kemampuan di dalam pengobatan
berhasil setelah bertapa di Setra (kuburan),” tulis Jirnaya.
Ketut Jirnaya dalam artikelnya Karya Sastra Usada dan Pelestarian Alam yang
dimuat dalam buku Sastra, Kekuasaan, & Penyelamatan Lingkungan mengatakan
lontar ini sebagai karya sastra usada berkisah tentang seorang dukun bernama
Sang Budha Kacapi. “Beliau sudah merasa sakti namun masih saja ada kegagalan di
dalam pengobatan. Usaha beliau untuk meningkatkan kemampuan di dalam pengobatan
berhasil setelah bertapa di Setra (kuburan),” tulis Jirnaya.
Jirnaya
juga menuliskan, ketika Sang Budha Kecapi ini bertapa, ia memperoleh
penganugerahan dari Dewi Durga. Dengan anugerah yang didapat dirinya menjadi
dukun yang sidi sakti wakbajra atau kemampuan menyembuhkan penyakit hanya
dengan melihat si sakit dan ucapannya saja.
juga menuliskan, ketika Sang Budha Kecapi ini bertapa, ia memperoleh
penganugerahan dari Dewi Durga. Dengan anugerah yang didapat dirinya menjadi
dukun yang sidi sakti wakbajra atau kemampuan menyembuhkan penyakit hanya
dengan melihat si sakit dan ucapannya saja.
Di
sisi lain, dikisahkan pula dua orang dukun bernama Si Kalimosada dan Si
Kalimosadi yang menganggap setiap penyakit yang diderita pasiennya gampang
untuk disembuhkan. Alhasil, karena kesombongannya itu banyak pasien yang
ditanganinya meninggal. “Mereka akhirnya berguru pada Sang Budha Kacapi dari
dasar-dasar kedukunan, pemahaman filosofi sakit, penyakit, dan proses pengobatan,”
tulisnya.
sisi lain, dikisahkan pula dua orang dukun bernama Si Kalimosada dan Si
Kalimosadi yang menganggap setiap penyakit yang diderita pasiennya gampang
untuk disembuhkan. Alhasil, karena kesombongannya itu banyak pasien yang
ditanganinya meninggal. “Mereka akhirnya berguru pada Sang Budha Kacapi dari
dasar-dasar kedukunan, pemahaman filosofi sakit, penyakit, dan proses pengobatan,”
tulisnya.
Dalam
Lontar Budha Kacapi ini disebutkan 80 tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang
berkhasiat untuk pengobatan yakni sebagai berikut.
Lontar Budha Kacapi ini disebutkan 80 tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang
berkhasiat untuk pengobatan yakni sebagai berikut.
1.
Adas (Foeniculum Vulgare Mill)
Adas (Foeniculum Vulgare Mill)
2.
asam (Tamarindus incica L)
asam (Tamarindus incica L)
3.
Baluntas (Plucea lndica L)
Baluntas (Plucea lndica L)
4.
Bangle (Zingiber Purpurem)
Bangle (Zingiber Purpurem)
5.
Bawang (Allium cepa L)
Bawang (Allium cepa L)
6.
Bayam [Amaranthus spinosus L)
Bayam [Amaranthus spinosus L)
7.
Bekul (Zyzypus maruritiana Lamk)
Bekul (Zyzypus maruritiana Lamk)
8.
Belimbing besi (Averhoa carambala L)
Belimbing besi (Averhoa carambala L)
9.
Belimbing buluh (Averhoa belimbi L)
Belimbing buluh (Averhoa belimbi L)
10.
Benalu (Larantus spec div)
Benalu (Larantus spec div)
11.
Beras merah (Oryzasativa L)
Beras merah (Oryzasativa L)
12.
Beringin (Ficus BenYamin L)
Beringin (Ficus BenYamin L)
13.
Buhu (Albizia Procera R)
Buhu (Albizia Procera R)
14.
Buni (Antidesma bunius sPreng)
Buni (Antidesma bunius sPreng)
15.
Cendana (santalun album L);
Cendana (santalun album L);
16.
Cengkeh (Zyzygiumaromati cum L)
Cengkeh (Zyzygiumaromati cum L)
17.
Dapdap (Erythriana kypapitarus Boert)
Dapdap (Erythriana kypapitarus Boert)
18.
Dusakling (Justicia gendarusa Lf)
Dusakling (Justicia gendarusa Lf)
19.
Gamongan/Lempuyang (Zingib er aromaticus V)
Gamongan/Lempuyang (Zingib er aromaticus V)
20.
Jangu (Acorus calamus L)
Jangu (Acorus calamus L)
21.
Jarak/Keliki (Ricimus communis L)
Jarak/Keliki (Ricimus communis L)
22.
Jepun/kamboia [Flumiera acutifolia P)
Jepun/kamboia [Flumiera acutifolia P)
23.
Jeruk (Citrus sinensis Osb.)
Jeruk (Citrus sinensis Osb.)
24.
Jeruk linglang (Citrus medica L)
Jeruk linglang (Citrus medica L)
25.
Jeruk nipis (Citrus auromatifolia C&P Swingle)
Jeruk nipis (Citrus auromatifolia C&P Swingle)
26.
Jeruk purut (Citrus hystric DC.)
Jeruk purut (Citrus hystric DC.)
27.
Jinten (Caleus Aromaticus B)
Jinten (Caleus Aromaticus B)
28.
Jungraab (Baeckea frutescens L)
Jungraab (Baeckea frutescens L)
29.
Juwet putih (Eugenia jambulova L)
Juwet putih (Eugenia jambulova L)
30.
Kamper (Cinamomum chamPora L)
Kamper (Cinamomum chamPora L)
31.
Kepanggyan (Curcuma zedoario)
Kepanggyan (Curcuma zedoario)
32.
Kasimbukan (Paederi foetida L)
Kasimbukan (Paederi foetida L)
33.
Kasine [Ehretia buncifolia Roxb)
Kasine [Ehretia buncifolia Roxb)
34.
Katepeng (Cassia alata L)
Katepeng (Cassia alata L)
35.
Kayu manis (Cinamomum zeylanicum Ness)
Kayu manis (Cinamomum zeylanicum Ness)
36.
Kecemcem (spordias pinata L.f. Kuiz)
Kecemcem (spordias pinata L.f. Kuiz)
37.
Kelapa (Cocus nucifera L)
Kelapa (Cocus nucifera L)
38.
Kelor (Moringa Oleifera L)
Kelor (Moringa Oleifera L)
39.
Kemiri (Aleurites mollucana Wild.)
Kemiri (Aleurites mollucana Wild.)
40.
Kemoning (Murraya paniculata L)
Kemoning (Murraya paniculata L)
41.
Kencur (Kaempferia galanga L)
Kencur (Kaempferia galanga L)
42.
Kendal (Cordia abliqua W)
Kendal (Cordia abliqua W)
43.
Ketan gajih (Orizasativa L)
Ketan gajih (Orizasativa L)
44.
Ketumbar (Cariandrum sativum L)
Ketumbar (Cariandrum sativum L)
45.
Kunir (Curcuma domestica Val.)
Kunir (Curcuma domestica Val.)
46.
Kunir warangan (Curcuma longa L)
Kunir warangan (Curcuma longa L)
47.
Lengkuas (Languas galanga L)
Lengkuas (Languas galanga L)
48.
Majagahu/gaharu (Aquilaria)
Majagahu/gaharu (Aquilaria)
49.
Majakane (Quercus imfectoria oliv Fogaceae)
Majakane (Quercus imfectoria oliv Fogaceae)
50.
Majakling (Terminalia chebula Retz)
Majakling (Terminalia chebula Retz)
51.
Mangga (Mangifbra indica L)
Mangga (Mangifbra indica L)
52.
Menyan (Styrax benzoin DS.)
Menyan (Styrax benzoin DS.)
53.
Mesui (Massoia aromatica B)
Mesui (Massoia aromatica B)
54.
Merica (Piper nigum L)
Merica (Piper nigum L)
55.
Musi (Artemisia cina Berg.)
Musi (Artemisia cina Berg.)
56.
Myana Gemeng (Coleus scutellaioides Bth.)
Myana Gemeng (Coleus scutellaioides Bth.)
57.
Pala (Myristica fragons Houtt.)
Pala (Myristica fragons Houtt.)
58.
Paspasan (Coccinia cordifelia Cogn.)
Paspasan (Coccinia cordifelia Cogn.)
59.
Paria puuh (Momordica charamfia L.)
Paria puuh (Momordica charamfia L.)
60.
Pepaya (Carica papaya L.)
Pepaya (Carica papaya L.)
61.
Pinang (Areca catechu L.)
Pinang (Areca catechu L.)
62.
Pisang (Musa Sp. Musaceae)
Pisang (Musa Sp. Musaceae)
63.
Pisang gedang saba (Musa paradisioca L.)
Pisang gedang saba (Musa paradisioca L.)
64.
Pucuk/kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.)
Pucuk/kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.)
65.
Pulasahi (Alyxia reiwardhi BL.)
Pulasahi (Alyxia reiwardhi BL.)
66.
Pule (Alstonia scholaris R.B.)
Pule (Alstonia scholaris R.B.)
67.
Sampar watu (sindora javanica)
Sampar watu (sindora javanica)
68.
Santan kelapa (Cocos nucifera L.)
Santan kelapa (Cocos nucifera L.)
69.
Selasih (Ocimum Basilicum L.)
Selasih (Ocimum Basilicum L.)
70.
Sembung (Blumea balsamifera DC.)
Sembung (Blumea balsamifera DC.)
71.
Sintok (Cinnamomum sintoc Blume)
Sintok (Cinnamomum sintoc Blume)
72.
Sirih (Piper betle L.)
Sirih (Piper betle L.)
73.
Temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.)
Temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.)
74.
Temu kunci (Baesenbergia pandurata Roxb.)
Temu kunci (Baesenbergia pandurata Roxb.)
75.
Temukus (Piper cubeba L.)
Temukus (Piper cubeba L.)
76.
Temu tis (Curcuma purpurancesn BL.)
Temu tis (Curcuma purpurancesn BL.)
77.
Tenggulun (Protium javanicum Burn.)
Tenggulun (Protium javanicum Burn.)
78.
Turi merah (Sestania grandifera poir)
Turi merah (Sestania grandifera poir)
79.
Waru (Hixbiscus tiliaceus L.)
Waru (Hixbiscus tiliaceus L.)
80.
Wijen (Melaleuca leucaendra L.)
Wijen (Melaleuca leucaendra L.)
Itulah
80 jenis tanaman yang bisa digunakan sebagai obat sebagaimana yang termuat
dalam Lontar Usada Budha Kecapi. (TB)
80 jenis tanaman yang bisa digunakan sebagai obat sebagaimana yang termuat
dalam Lontar Usada Budha Kecapi. (TB)
BACA JUGA:
Khasiat Tanaman Awar-awar untuk Obat Tradisional Bali
Tanaman Sente untuk Obat Rematik dan Memperlancar Kelahiran Bayi yang Mati dalam Kandungan
Khasiat Tanaman Piduh Menurut Lontar Usada, Obat Wasir hingga Bayi Menangis
Tanaman Sente untuk Obat Rematik dan Memperlancar Kelahiran Bayi yang Mati dalam Kandungan
Khasiat Tanaman Piduh Menurut Lontar Usada, Obat Wasir hingga Bayi Menangis