Sumber: net |
Pada
Sabtu, 4 Desember 2021 pagi ada kehebohan di Jembatan Tukad Bangkung, Petang,
Badung. Dimana, di jembatan tersebut ditemukan jenazah seorang lelaki yang
melakukan ulah pati.
Kemudian
diketahui lelaki tersebut bernama I Nyoman Trika Daryanta, seorang pemuda berusia
22 tahun asal Banjar Selanbawak Kelod, Desa Selanbawak, Marga, Tabanan. Yang
mengejutkan, ternyata Nyoman Trika Daryanta merupakan anggota TNI dari kesatuan
Raider 900.
Terkait
dengan kejadian tersebut, Telusur Bali mencoba membuat ulasan tentang
keberadaan jembatan Tukad Bangkung ini. Berikut ulasannya yang dirangkum dari
beberapa sumber.
Jembatan
Tukad Bangkung berlokasi di Desa Pelaga, Kecamatan Petang,
Kabupaten Badung, Bali. Jembatan ini menghubungkan tiga kabupaten di
Bali, masing-masing Badung, Bangli, dan Buleleng.
Adapun
panjang dari jembatan ini yakni 360 meter, lebar 9,6 meter, dengan pilar
tertinggi mencapai 71,14 meter, dan fondasi pilar 41 meter di bawah tanah. Jembatan
itu berteknologi balanced cantilever, dengan perkiraan usia pakai selama 100
tahun.
Dengan
ukuran panjang tersebut, jembatan ini merupakan yang terpanjang di Bali. Selain
itu, juga diklaim sebangai jembatan tertinggi di Asia Tenggara. Agar tidak
mempengaruhi pemandangan sekitar, jembatan tidak dibangun dengan atap.
Konstruksi jembatan ini juga diklaim tahan terhadap gempa bumi hingga 7 skala
richter.
Jembatan
itu menggantikan jembatan lama yang letaknya berada 500 meter di arah selatan
Jembatan Tukad Bangkung. Untuk pembangunannya diperlukan dana Rp 49 miliar
lebih. Dana itu berasal murni dari APBD Provinsi Bali, dengan sistem multiyears
sejak tahun 2001 lalu. Pembangunan jembatan itu sekaligus memangkas jarak di
jembatan lama sepanjang 6 kilometer.
Peresmian
jembatan ini pun dilakukan oleh presiden saat itu yakni Susilo Bambang
Yudhoyono. Adapun peresmian penggunaan jembatan tersebut dilakukan pada tanggal
28 April 2007.
Jembatan
ini juga merupakan tempat wisata unik (ODTWK) Badung yang menghubungkan dua
ketinggian bukit yang terlihat menakjubkan. Dari atas jembatan ini, pengunjung
yang mengunjunginya dapat menyaksikan pemandangan alam yang menawan, dengan
panorama lembah, perbukitan hijau. Juga udara yang menyegarkan, sungai di bawah
jembatan yang berkelok-kelok, dan air yang mengalir jernih.
Awalnya,
alasan Pemerintah Daerah Badung membuat jembatan ini bukan sebagai objek
wisata. Namun ternyata minat masyarakat yang sangat tinggi untuk datang
berkunjung ke jembatan ini menjadikannya sebagai salah satu objek wisata.
Apalagi
ketika liburan atau ada hari raya tertentu, banyak pengunjung yang datang
bersama keluarga atau teman untuk menikmati panorama alam yang indah.
Jembatan
Tukad Bangkung Plaga menyediakan area parkir sehingga bisa dkunjungi
menggunakan kendaraan pribadi. Tak hanya area parkir, di jembatan ini juga
terdapat warung-warung yang menjual berbagai makanan dan minuman.
Saat
hari raya dan hari raya seperti Galungan dan Kuningan, banyak pengunjung yang
datang bersama keluarga dan teman untuk menikmati suasana alam di Jembatan
Tukad Bangkung. (TB)
Referensi:
http://badungtourism.badungkab.go.id/detail_obyek_wisata/detail/JKB01/
https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Tukad_Bangkung
https://www.gotravelaindonesia.com/jembatan-tukad-bangkung-plaga/