Kompol I Made Yogi Purusa Utama sempat menjadi salah satu perwira Polri asal Bali dengan rekam jejak karier yang cukup cemerlang. Namun, namanya kini ramai diperbincangkan publik karena keterlibatannya dalam kasus kematian seorang anggota polisi, yang berbuntut pada pemecatan tidak hormat dari institusi Polri.
Latar Belakang dan Pendidikan
Kompol Yogi lahir di Jembrana, Bali, dan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 2010. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di PTIK dan menyelesaikan program Sespimen pada tahun 2024. Karier akademiknya menunjukkan ambisi dan dedikasi dalam struktur kepolisian.
Riwayat Karier dan Jabatan Strategis
Sebelum kasus yang menyeret namanya mencuat, Yogi pernah menjabat sebagai Kasatresnarkoba dan Kasatreskrim Polresta Mataram. Dalam posisi tersebut, ia dikenal aktif mengungkap kasus-kasus besar seperti narkoba dan tindak pidana korupsi. Atas kinerjanya, ia sempat mendapat penghargaan dari Kapolda NTB. Terakhir, ia menjabat sebagai Kasubbid Paminal di Bidpropam Polda NTB per 1 November 2024.
Kasus Hukum: Kematian Brigadir Nurhadi
Nama Yogi menjadi sorotan nasional setelah keterlibatannya dalam kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, yang terjadi pada 16 April 2025 dalam sebuah pesta di vila Gili Trawangan, Lombok Utara. Brigadir Nurhadi ditemukan meninggal dunia, dan hasil autopsi menunjukkan adanya bekas penganiayaan serius, termasuk patahnya tulang lidah akibat cekikan.
Kompol Yogi, bersama Ipda Haris Chandra dan seorang perempuan berinisial M, ditetapkan sebagai tersangka. Proses etik dilakukan dan pada 27 Mei 2025, Yogi resmi dipecat dengan tidak hormat dari kepolisian setelah menjalani sidang etik.
Aset dan Kekayaan
Berdasarkan data LHKPN 2024, Kompol Yogi tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp1,16 miliar. Sebagian besar kekayaan tersebut berupa properti di Sidoarjo, kendaraan bermotor, dan kas tunai.
Sosok yang Kontras: Prestasi dan Kejatuhan
Kisah Kompol Yogi menjadi cerminan nyata bagaimana karier yang dibangun bertahun-tahun dapat hancur dalam sekejap akibat keputusan yang salah. Dari sosok berprestasi di institusi Polri, ia kini menjadi sorotan karena kasus pidana serius. Karier cemerlang yang ia tempuh sejak lulus Akpol, kini berakhir tragis di tengah kontroversi.
Kompol I Made Yogi Purusa Utama adalah contoh nyata bagaimana jabatan dan prestasi tidak menjamin kekebalan hukum. Kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi penegak hukum dan publik tentang pentingnya integritas dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas. Proses hukum masih berjalan dan publik menantikan keadilan ditegakkan. (TB)