Kabar duka menyelimuti ekosistem ekonomi kreatif Bali. I Putu Yuliartha, Ketua Pelaksana Harian Badan Kreatif Denpasar (BKRAF Denpasar) meninggal dunia pada Selasa, 6 Agustus 2025 di Denpasar, Bali.
Kabar kepergiannya membawa duka mendalam, terutama bagi komunitas kreatif, pelaku UMKM, serta pemerhati seni budaya di Bali. Semasa hidupnya, I Putu Yuliartha dikenal sebagai sosok yang mengabdikan diri pada pengembangan ekonomi kreatif berbasis inovasi dan kearifan lokal.
Selain menjabat sebagai Ketua BKRAF Denpasar, I Putu Yuliartha juga merupakan pendiri dan pemilik Bali Permata Ceramic Painting, sebuah usaha kerajinan porselen lukis tangan yang telah berdiri sejak 1984. Dalam kiprahnya, ia tak hanya mempertahankan seni tradisional, tetapi juga mendorong digitalisasi dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di kalangan pelaku kreatif Bali.
Selama lebih dari tiga dekade, ia memimpin banyak inisiatif penting seperti BKRAF Academy, Bali Blockchain Centre, hingga berbagai workshop dan pelatihan bagi pelaku UMKM kreatif. Di bawah kepemimpinannya, BKRAF menjadi salah satu pionir lembaga non-pemerintah yang mampu bersinergi dengan pemerintah kota dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif secara berkelanjutan.
Alumnus Queensland University of Technology (QUT), Australia, ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum BPC HIPMI Kota Denpasar (2013–2016), serta Kepala Bidang HAKI dan Regulasi di Denpasar Creative Board.
Selamat jalan, I Putu Yuliartha.
Warisan karya dan semangatmu akan terus hidup dalam denyut kreativitas Bali. (TB)