Dewa Ayu Putu Rai, lebih dikenal sebagai Sukerti, adalah salah satu bintang besar dalam dunia drama gong pada era 1980-an. Lahir di Ubung, Denpasar, pada 6 Juli 1961, ia dikenal karena kemampuan aktingnya yang luar biasa serta parasnya yang menawan.
Dalam setiap pementasan, ia kerap memerankan tokoh “Tuan Putri” dan sering dipasangkan dengan Wayan Lodra, yang berperan sebagai “Raja Muda”.
Namanya melejit saat bergabung dengan Sekaa Drama Gong Bintang Bali Timur (BBT). Perannya sebagai Sukerti dalam lakon “Panji Sumirang” membawa dirinya ke puncak ketenaran.
Penggemarnya tak hanya datang ke panggung, tetapi juga mengungkapkan kekaguman melalui ratusan surat yang dikirimkan kepadanya.
Dalam perjalanan kariernya, Dewa Ayu Putu Rai sempat bergabung dengan lima kelompok drama gong besar, yaitu Dewan Kesenian Denpasar (DKD), Bintang Bali Timur (BBT), Kerthi Bhuwana Sari, Duta Bon Bali, dan Bhara Budaya.
Puncak kesibukannya terjadi pada tahun 1982, ketika bersama BBT, ia tampil hingga 40 kali dalam sebulan, menjelajahi berbagai daerah di Bali untuk menghibur masyarakat.
Di luar panggung, ia pernah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Bagian Dikmas Lantas Polda Bali (dahulu Polda Nusra) pada tahun 1982. Namun, pada tahun 1985, ia memilih mengundurkan diri untuk lebih fokus pada dunia seni.
Dewa Ayu Putu Rai kini menetap di Banjar Telabah, Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar. Ia juga dikenal sebagai istri dari I Wayan Lotra, seorang pelukis realis asal Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Selain dikenal sebagai aktris drama gong, ia juga sempat aktif di dunia sandiwara radio di Denpasar serta berpartisipasi dalam drama sebunan, yaitu pertunjukan seni tingkat banjar. Ia tergabung dalam Drama Gong Dwitunggal Ubung, yang merupakan perpaduan seniman dari Banjar Tengah dan Banjar Ubung Sari, Ubung, Denpasar.
Nama Sukerti tetap dikenang sebagai sosok ikonik dalam sejarah drama gong Bali, yang menginspirasi generasi berikutnya untuk terus melestarikan seni tradisional. (TB)