net. |
Pura
ini bisa dibilang unik dibandingkan dengan pura lain yang ada di Bali. Hal ini
dikarenakan di pura ini ada patung polisi. Tak hanya sekadar patung, akan
tetapi patung ini juga menggunakan seragam lengkap layaknya polisi. Mulai dari
baju polisi hingga baju polisi.
Patung
ini berada di Pura Dalem Kaler Belega, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali.
Patung polisi ini terletak di candi bentar pura yang berada di kiri dan
kanannya.
Oleh
masyarakat di sana, dua patung ini disebut dengan palinggih sedahan polisi.
Bahkan dipercaya jika bersembahyang di pura ini bisa membantu memperlancar seseorang
yang akan ikut tes polisi. Tak heran jika ada yang akan ikut tes polisi datang
bersembahyang ke sini dan memohon agar bisa lolos menjadi polisi.
Jero
mangku setempat mengatakan, pernah ada yang sembahyang sampai 25 orang. Akan
tetapi yang lulus menjadi polisi hanya 5 orang.
Meskipun
demikian, mereka yang memohon agar bisa lolos polisi ini juga harus
mengimbanginya dengan usaha yakni belajar ataupun mempersiapkan diri dengan
baik. Selain memohon kelancaran saat tes polisi, ada pula yang memohon
kesembuhan, memohon pekerjaan hingga lolos tes CPNS. Mereka yang tangkil atau
datang bersembahyang ke pura ini tak hanya berasal dari Gianyar saja, namun ada
juga dari daerah Tabanan hingga Denpasar.
Bagian
dari pura ini terdiri atas tiga mandala yakni utama mandala, madya mandala dan
nista mandala sebagaimana pura pada umumnya. Di bagian utama mandala merupakan
palinggih dari Ida Sasuhunan yang ada di Pura Dalem.
Pada
madya mandala pura terdiri atas wantilan, dapur, dan toilet. Sedangkan pada
nista mandala merupakan tempat Palinggih Sedahan Polisi tersebut berada.
Dilansir
dari Bali Express, disebutkan sekilas tentang sejarah Palinggih Sedahan Polisi tersebut.
Dimana, saat zaman penjajahan, wilayah pura tersebut merupakan tanah lapang.
Saat
masih terjadinya peperangan, dibuatlah sebuah patung yang berada di depan
candi. Patung tersebut pun diberi sebutan Sedahan Polisi dan hal itu bertahan
hingga hari ini.
Untuk
pelaksanaan odalan di Pura ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali, tepatnya pada
saat Anggara Kasih Medangsia. Sementara pengempon pura berasal dari tiga banjar
di wilayah Belega yakni Banjar Kanginan, Banjar Kebon Kaja, dan Banjar Jasri.
Konon
sering ada kejadian aneh di sekitar pura ini. Pernah ada warga di sekitar pura
ini yang mendengar hentakan kaki seperti orang baris-berbaris di depan
Palinggih Sedahan Polisi. Akan tetapi saat dilakukan pengecekan ke lokasi,
tidak ada orang di sana.
Juga
pernah adanya sebuah truk yang mengangkut barang bekas parkir di depan pura untuk
beristirahat. Saat sedang beristirahat, tiba-tiba datang seorang kakek yang
marah dan memintanya menggeser truk tersebut, padahal dalam kesehariannya kakek
tersebut tidak dapat bergerak leluasa karena faktor umur.
Bahkan
kakek tersebut juga menendang truk tersebut hingga bergeser beberapa meter. Ketika
ditaanya, kakek tersebut mengaku saat itu tidak ingat apa-apa. Dipercaya saat
itu sang kakek tengah dirasuki oleh rencangan sedahan polisi. (TB)