Dalam rangkaian kegiatan Denpasar Education Festival 2025, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru bagi jenjang PAUD, SD, dan SMP se-Kota Denpasar.
Kegiatan ini mengusung tema “Implementasi Budaya Literasi dan Berpikir Komputasional dengan Bahasa Coding” dan dilaksanakan di Aula Bank Indonesia Provinsi Bali, Kamis 10 April 2025.
Sebanyak 465 guru dari berbagai jenjang pendidikan dasar hadir mengikuti workshop yang secara resmi dibuka oleh Ketua Harian Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, mewakili Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara.
Hadir pula Wakil Ketua Harian Bunda Literasi, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, serta Kepala Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama.
Dalam sambutannya, Ayu Kristi menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan workshop yang dianggap sangat relevan dengan tantangan pendidikan saat ini.
Ia menekankan pentingnya menanamkan budaya literasi dan numerasi sejak dini, serta memperkenalkan keterampilan digital melalui berpikir komputasional dan coding bagi siswa SD dan SMP.
“Pembelajaran harus dikembangkan melalui inovasi dan strategi kreatif para pendidik. Dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam, mari kita bersama-sama memajukan dunia pendidikan di Kota Denpasar,” ujar Ayu Kristi.
Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari Bank Indonesia. Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Indra Gunawan Sutarto, menyatakan pentingnya pendidikan usia dini dalam membentuk fondasi karakter anak.
Ia juga memaparkan kerja sama antara BI dan Disdikpora Denpasar dalam menyusun bahan ajar “Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah” untuk siswa SD hingga SMA, yang telah diarahkan masuk dalam kurikulum melalui surat edaran Pemerintah Kota Denpasar.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pendidikan inklusif, BI bersama Disdikpora akan meluncurkan versi braille bahan ajar “Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah” untuk siswa tunanetra dalam gelaran Denpasar Education Festival pada Mei mendatang.
Workshop ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang adaptif dan berdaya saing di era digital. (TB)