Dalam ajaran Hindu, doa bukan sekadar permohonan, melainkan bentuk hubungan suci antara manusia dan Tuhan. Salah satu doa yang penuh makna adalah mantra:
“Oṁ wicakrame prthiwim esa etām ksetrāya wisnur manuse dasasyan druwāso asya kirqya janāsa uruksitim sujanimā cakāra”
Mantra ini merupakan bentuk permohonan cinta kasih kepada Sang Hyang Widhi Wasa, terutama dalam manifestasi-Nya sebagai Dewa Wisnu. Dalam ajaran Weda, Wisnu dikenal sebagai pemelihara alam semesta, yang senantiasa memberikan perlindungan, ketenangan, dan cinta kasih kepada semua makhluk.
Makna Mendalam Mantra Hindu Ini
Jika diterjemahkan secara bebas, makna doa ini adalah:
“Oṁ Sang Hyang Widhi Wasa, Engkau Hyang Wisnu yang membentang di bumi ini, menjadikannya tempat tinggal bagi manusia. Kaum yang hina aman sentosa di bawah lindungan-Nya. Yang mulia telah menjadikan bumi tempat yang lega bagi mereka.”
Doa ini mencerminkan permohonan agar Tuhan senantiasa mencurahkan cinta kasih-Nya kepada umat manusia tanpa memandang derajat atau kedudukan. Baik yang mulia maupun yang sederhana, semua berhak hidup damai di bawah naungan kasih-Nya.
Relevansi dalam Kehidupan Modern
Di tengah kehidupan modern yang penuh tekanan, doa ini menjadi pengingat bahwa Tuhan selalu hadir memberi ketenangan dan cinta yang tak terbatas. Dengan melantunkan mantra ini, umat Hindu memperkuat keyakinan bahwa mereka tidak pernah sendiri. Tuhan hadir melalui kedamaian hati, persaudaraan antar sesama, dan rasa syukur atas kehidupan yang dijalani.
Doa Hindu sebagai Wujud Cinta Spiritual
Permohonan cinta kasih Tuhan dalam Hindu tidak hanya ditujukan untuk mendapatkan kasih-Nya secara pribadi, tetapi juga agar cinta itu dapat dibagikan kepada sesama. Inilah esensi dari ajaran Tat Twam Asi – aku adalah engkau, dan engkau adalah aku.
Dengan meresapi makna mantra ini, umat Hindu diajak untuk menjadi perpanjangan tangan kasih Tuhan di bumi—melalui tindakan nyata, empati, dan kedamaian. (TB)