Dalam tradisi spiritual Hindu Bali, hari kelahiran atau weton tidak hanya dianggap sebagai penanda waktu, tetapi juga sebagai cerminan karakter dan perjalanan hidup seseorang.
Bagi mereka yang lahir pada Sabtu Wage Medangsia, perhitungan wariga menunjukkan umur ideal hingga 78 tahun, dengan fase kehidupan yang penuh dinamika, tantangan, dan masa kebahagiaan.
Sabtu (Saniscara) memiliki nilai urip 9, dan Wage bernilai 4. Jika dijumlahkan menjadi 13, maka menurut perhitungan tradisional, angka ini dikaitkan dengan jatah umur di dunia yaitu 78 tahun.
Wariga juga membagi kehidupan seseorang dalam fase-fase tertentu berdasarkan usia dan nilai spiritual yang menyertainya.
Pada usia 0–6 tahun dan 13–18 tahun, seseorang dengan weton Sabtu Wage cenderung menghadapi banyak cobaan dan penderitaan. Ini merupakan masa sulit yang membutuhkan perlindungan dan perhatian ekstra.
Usia 7–12 tahun dan 31–42 tahun mendapat nilai 1, yang menandakan penghasilan atau rezeki yang masih terbatas, sehingga diperlukan pengelolaan keuangan yang bijaksana.
Kebahagiaan dan kelimpahan datang pada fase usia 19–24 tahun, 43–48 tahun, dan 73–78 tahun, di mana nilai wariga mencapai angka 5.
Fase-fase ini dianggap sebagai masa keemasan yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin tanpa mengabaikan perencanaan masa depan. Pada usia 25–30 tahun dan 55–60 tahun, nilai kembali menjadi 0, menandakan fase yang perlu dihadapi dengan kewaspadaan.
Sementara itu, usia 49–54 tahun dan 67–72 tahun menunjukkan kestabilan dengan nilai 2, yang berarti penghasilan cukup. Usia 61–66 tahun kembali ke nilai 1, sebagai masa transisi menuju masa tua yang lebih tenang.
Selain berdasarkan hari dan pasaran, orang yang lahir pada wuku Medangsia dikenal memiliki sifat yang penyabar, hemat, cepat bekerja, dan memiliki rezeki yang mengalir.
Mereka juga dipercaya sebagai pelindung bagi orang-orang yang sedang mengalami kesulitan atau penderitaan. Meski dikenal sabar, mereka bisa menjadi keras saat marah. Karakter ini menjadikan mereka sebagai sosok yang disegani sekaligus diandalkan dalam kehidupan sosial.
Percaya atau tidak, seluruh perhitungan ini merupakan bagian dari kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Keberadaannya bukan untuk menggantikan takdir, tetapi sebagai sarana refleksi dan panduan dalam menjalani hidup. Pada akhirnya, keyakinan dan keberhasilan hidup tetap berada di tangan Sang Pencipta dan usaha manusia itu sendiri.
Artikel ini ditujukan untuk memberi wawasan tentang makna wariga Sabtu Wage Medangsia, dan bukan sebagai ramalan pasti. Semua kembali pada keyakinan pribadi masing-masing. (TB)