Doa atau Mantra Hindu Saat Mencicipi Makanan, Menyucikan Asupan untuk Tubuh dan Jiwa, Lengkap Artinya

Author:
Share

Dalam tradisi Hindu, makanan bukan hanya sekadar kebutuhan jasmani, tetapi juga bagian penting dari perjalanan spiritual.

Setiap butir nasi, setiap tetes air, dipercaya mengandung energi suci yang dapat memperkuat hubungan manusia dengan Sang Pencipta.

Karena itu, saat mencicipi makanan, umat Hindu dianjurkan untuk mengucapkan doa atau mantra sebagai bentuk penyucian dan rasa syukur.

Salah satu doa yang digunakan adalah:

Mantra:
Oṁ anugraha amrtādi sañjiwani ya namah swāha.

Artinya:
Oṁ Sang Hyang Widhy Wasa, semoga makanan ini menjadi penghidup hamba lahir dan bathin yang suci.

BACA JUGA  Doa atau Mantra Menghadapi Makanan dalam Agama Hindu, Lengkap Artinya

Makna Filosofis

Doa ini mengandung permohonan kepada Sang Hyang Widhy Wasa agar makanan yang akan disantap bukan hanya memberi kekuatan fisik, tetapi juga menyucikan jiwa.

Dengan mengucapkan mantra ini, seseorang mengalihkan niat makan dari sekadar memenuhi hawa nafsu menjadi sebuah tindakan spiritual yang penuh kesadaran.

Kata “amrtādi” mengacu pada makanan yang bersifat amerta — kekal dan memberikan kehidupan abadi dalam konteks spiritual.

Sedangkan “sañjiwani” berarti memberi kehidupan atau membangkitkan kembali energi yang suci. Melalui doa ini, makanan dipandang bukan hanya sebagai zat biologis, melainkan sebagai sarana memperkuat kehidupan rohani.

BACA JUGA  Apa Itu Catur Asrama? Ini Penjelasan, Bagian-bagian dan Contohnya Menurut Hindu

Pentingnya Berdoa Sebelum Makan

  1. Menghormati Sumber Kehidupan:
    Berdoa sebelum makan mengingatkan kita akan asal usul makanan — dari alam semesta yang diberkati oleh kekuatan ilahi.
  2. Mengasah Kesadaran Spiritual:
    Dengan mengucapkan doa, kita diajak untuk makan dengan penuh perhatian (mindfulness), menyadari bahwa setiap asupan berkontribusi pada kualitas pikiran dan tubuh.
  3. Menyucikan Asupan:
    Melalui mantra, kita memohon agar makanan yang mungkin masih mengandung energi negatif atau kekotoran duniawi menjadi bersih dan layak masuk ke tubuh sebagai tempat suci bagi jiwa.
BACA JUGA  Makna Penampahan Galungan dalam Tradisi Bali, Tak Hanya Mebat, Tapi Juga Menjor

Penutup

Dalam kehidupan modern yang serba cepat, seringkali kita melupakan esensi suci dari aktivitas sehari-hari, termasuk makan.

Menghidupkan kembali kebiasaan berdoa sebelum makan adalah langkah kecil namun bermakna untuk menjaga keseimbangan lahir dan batin.
Mantra Oṁ anugraha amrtādi sañjiwani ya namah swāha bukan hanya ungkapan syukur, tetapi juga jembatan untuk mempererat hubungan kita dengan alam semesta dan Sang Hyang Widhy Wasa.

Mari kita mulai setiap santapan dengan penuh rasa hormat dan kesadaran. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!