Oṁ pāwakānah Saraswati
wājebhir wajiniwati
yajñam wastu dhiyāwasuh
Dalam ajaran Hindu, kecerdasan bukan hanya persoalan logika dan ingatan, tetapi juga tentang kejernihan hati dan kesucian niat.
Dewi Saraswati sebagai sakti (kekuatan) Sang Hyang Widhy Wasa melambangkan ilmu pengetahuan, seni, dan kebijaksanaan. Dalam tradisi Bali maupun India, memohon restu beliau merupakan laku spiritual yang halus dan dalam.
Mantra di atas adalah seruan suci kepada Dewi Saraswati, yang diartikan sebagai berikut:
“Oṁ, Sang Hyang Widhy Wasa sebagai manifestasi Dewi Saraswati, Yang Maha Suci. Anugrahilah hamba kecerdasan. Dan terimalah persembahan hamba ini.”
Mantra ini biasa diucapkan sebelum memulai belajar, menulis, atau saat akan menempuh ujian kehidupan—baik secara akademik maupun spiritual.
Umat memanjatkan dengan tulus, bukan hanya demi pengetahuan duniawi, tetapi agar pengetahuan itu menyatu dengan dharma (kebenaran) dan digunakan untuk kebaikan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita diajak untuk tidak hanya mengandalkan usaha pribadi, tetapi juga berserah dalam kebijaksanaan ilahi.
Kecerdasan sejati adalah ketika kita tahu kapan harus berbicara, kapan harus diam, dan bagaimana mempersembahkan ilmu kita sebagai bagian dari yadnya, persembahan suci.
Maka, saat hati mulai lelah, pikiran terasa buntu, atau semangat belajar mulai pudar, tenangkanlah diri dan ucapkan mantra ini dalam hening:
Oṁ pāwakānah Saraswati
wājebhir wajiniwati
yajñam wastu dhiyāwasuh
Biarlah api suci Saraswati menerangi batin kita, menjauhkan kebodohan, dan menyuburkan benih-benih kebijaksanaan. (TB)