Foto Internet |
Pada
tahun 2016 lalau, gadis ini mendadak viral di media sosial. Ia menjadi
perbincangan lantaran menguasasi dan mengerti banyak bahasa asing. Ia bernama
Ni Putu Rista. Rista berasal dari Banjar Kidulung Kreteg, Desa Besakih, Kecamatan
Rendang, Karangasem, Bali. Mari kita mengingat tentang sosoknya.
Rista
merupakan gadis kelahiran 9 Oktober 2006. Ia adalah anak dari pasangan Ni
Nyoman Parmi dan I Wayan David. Ia pun mendapat pujian lantaran memiliki skill
yang jarang dimiliki orang kebanyakan itu. Saat itu, ia membantu ibunya
berjualan kartu pos.
Untuk
diketahui, Risna ternyata mampu mengerti sebanyak 21 bahasa asing. Ditambah
dengan Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia, ia menguasai 23 bahasa. Tak hanya
tenar di lingkup nasional. Sebagian wisatawan luar pun heran akan
kemampuan Rista.
Anak
yang tinggal di bawah kaki Gunung Agung itu pun cukup lincah bertutur dengan
bahasa asing. Menurut pengakuannya, wisatawan yang ditawari kartu pos ikut
heran atas kemampuannya.
Saat
menawarkan, Rista mengunakan bahasa sesuai asal negara wisatawan. Itu pun ia lakukan
setiap hari secara terus menerus.
Adapun
bahasa yang dikuasai Rista yakni Bahasa Belanda, Denmark, Hongaria, Polandia,
Slovakia, Luxemburg, Inggris, Jepang, Macedonia, Norwegia, Spanyol, Jerman,
Portugis, Perancis, Italia, Rusia, Thailand, Korea, Rumania, Slovenia, dan
Ceko.
Dari 21 bahasa yang dimengerti, sebanyak empat bahasa sudah sangat fasih ia
kuasai. Keempat bahasa itu yakni Bahasa Perancis, Jerman, Belanda, dan Inggris.
Menurut pengakuannya, setiap hari empat bahasa itu digunakan untuk menawarkan
kartu pos kepada wisatawan.
Untuk
diketahui, pengunjung yang datang ke Besakih memang kebanyakan dari Perancis,
Belanda, Inggris, dan Jerman. Sisanya, Rista mengaku belum menguasai alias
belum lihai mengucapkannya, meskipun Bahasa Spanyol dan Jepang ia sudah mulai
fasih mengucapkannya.
Dirinya mengaku bisa jika diminta menawarkan post card atau kenalan dengan 21
bahasa. Sementara untuk bahasa lainnya ia tak bisa, tapi mengerti maksudnya.
Risna
mulai mengenal bahasa asing sejak berusia 5 tahun. Saat itu Rista sudah
berjualan bersama ibunya. Di umur 7 tahun, ia sudah mahir mengunakan
bahasa Perancis, Jerman, Belanda, dan Inggris.
Bahkan dirinya tidak pernah malu bertanya kepada para wisatawan asing tentang
bahasa mereka. Dari sana dia banyak mempelajari beragam bahasa dan juga budaya.
Rista
sudah diajak sang ayah bertemu dengan wisatawan asing mancanegara sejak umur 5
tahun. Ayahnya I Wayan David kala itu menjadi pemandu wisata di Pura Besakih.
Dia hanya butuh waktu dua tahun untuk dapat melancarkan pengucapan beberapa
bahasa asing lewat wisatawan asing yang dikenalnya itu.
Setelah
mengerti bahasa Inggris, rasa ingin tahunya muncul dengan mempelajari beragam
bahasa wisatawan asing yang datang ke Pura Besakih tersebut.
Namun,
masih ada satu bahasa sulit dipelajarinya yakni Mandarin dikarenakan ia
kesulitan baca hurufnya.
Dari
sekian bahasa yang dipelajarinya hanya ada satu bahasa yang sangat disukai dan
ingin dipelajari lebih mendalam yakni bahasa Jerman. Rista sangat ingin
mempelajari bahasa tersebut dengan serius lantaran kesukaannya terhadap negara
Jerman.
Dalam
belajar, dirinya harus menghafal sekian ratus kosakata dan menulisnya untuk
dapat dibaca kembali. Butuh waktu kurang lebih sepekan untuk dapat menguasai
satu bahasa yang tengah dipelajarinya.
Rista
ikut menjajakan kartu pos di pura terbesar di Bali itu karena tak ada yang
menjaga Rista di rumah. Bahkan ia sudah ikut jualan sejak umur lima tahun. Meski
ikut berjualan dengan ibunya, namun Rista hanya berjualan selama 1,5 jam saja
dalam sehari tepatnya setelah pulang sekolah.
Rista
memiliki cita-cita menjadi guide, dokter, dan guru. Bahkan saat dewasa, ia akan
menjalankan ketiga cita-citanya tersebut bersamaan. (TB)
Referensi:
https://www.viva.co.id/berita/nasional/827440-keren-bocah-9-tahun-di-bali-kuasai-23-bahasa-asing