![]() |
Istimewa |
Beberapa
waktu lalu ramai diberitakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali sakit di
Turki.
Ia
bernama I Gusti Ayu Vira Wijayantari (23) asal Bebalang, Bangli, Bali.
Ia
bahkan diberitakan sempat mengirim surat ke Jokowi.
Gusti
Ayu Vira diketahui kehabisan uang dan sakit di Turki.
Kini,
ia pun bisa bernafas lega karena sudah bisa pulang ke Bali.
Vira
tiba di Bali, Rabu 24 Agustus 2022, dengan pesawat Qatar Airways dengan nomor
penerbangan QR-906.
Dirinya
menempuh perjalanan selama lebih dari 8 jam dari Doha.
Ia
tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai pukul 16.30 Wita.
“Tadi
tiba kurang lebih lima belas menit lalu di rumah. Kondisinya masih belum begitu
sehat. Jadi perlu perawatan lebih lanjut,” kata Gusti Ayu Wistari, ibunda Vira
di kediamannya Jalan Akasia Gang Jagung, Denpasar, Bali.
Kepala
BP2MI Bali, AA Gde Indra Hardiawan mengatakan, kepulangan Vira memang menjadi
atensi pemerintah dan difasilitasi serta dibiayai KBRI Ankara.
Sementara
itu, dilansir dari NusaBali, dalam surat yang dikirim Gusti Ayu Vira ke Jokowi
ia menceritakan awal dirinya bisa sampai bekerja di Turki sebagai spa terapis.
Awalnya
dia berkenalan dengan seseorang yang merupakan ibu dari pacar adiknya.
Dari
perkenalan itu, Gusti Ayu Vira diajak untuk ikut pelatihan spa di wilayah
Denpasar pada tahun 2020 lalu.
Gusti
Ayu Vira akan diberangkatkan bekerja di Turki dengan iming-iming gaji besar.
Sehingga bisa membayar biaya pengobatan ayah Gusti Ayu Vira dan juga untuk
membayar utang.
Akhirnya
Gusti Ayu Vira mengikuti pelatihan tersebut sekitar 5 bulan.
Dalam
perjalanan, ayah Gusti Ayu Vira meninggal dunia.
Karena
merasa depresi ditinggal meninggal sang ayah, Gusti Ayu Vira berniat
membatalkan rencana kerja ke Turki.
Tetapi
dirinya terus mendapat dorongan agar tetap bekerja ke luar negeri oleh orang
yang mengajaknya latihan spa.
Pada
awal 2021, Gusti Ayu Vira mulai mengurus dokumen untuk bisa bekerja ke luar
negeri. Saat pengurusan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) dirinya dilarang
menyebutkan PT/agen yang akan memberangkatkan.
Sampai
akhirnya dia berangkat ke Turki sekitar April-Mei 2021 lalu.
Bekerja
sebagai spa terapis, Gusti Ayu Vira dijanjikan mendapatkan gaji Rp 8 juta-Rp 12
juta per bulan.
Namun
pada kenyataannya, gaji yang diterimanya sekitar Rp 7 juta saja. Selain gaji
yang tidak sesuai, jam kerjanya juga over (melebihi batas), untuk istirahat
makan saja sangat sulit.
Tak
kuasa dengan beban kerja dan gaji yang sering lambat dibayarkan, Gusti Ayu Vira
lalu keluar dari tempat kerjanya.
Dia
kemudian mencari tempat kerja baru.
Namun
apes baginya, bos di tempat kedua hanya menjanjikan bekerja saja.
Lantaran
hal tersebut, Gusti Ayu Vira mencari bos baru lagi.
Di
tempat kerja yang ketiga tersebut, Gusti Ayu Vira mendapat tindakan pelecehan
dari customer.
Tindakan
pelecehan lantas dilaporkan kepada manager tetapi tidak digubris.
Akhirnya
diketahui jika tempat kerja itu adalah tempat spa yang tidak baik.
Kembali
lagi Gusti Ayu Vira keluar dari tempat kerjanya.
Dia
kembali mendapat pekerjaan dan bosnya yang kali ini dikatakan baik.
Namun
belum lama bekerja, Gusti Ayu Vira jatuh sakit. Pada 18 Juli 2022 lalu, dia
mengalami muntah darah hingga tidak bisa bekerja.
Karena
tidak ada uang, teman-temannya patungan untuk menebus obat.
Tidak
hanya itu untuk makan juga dibantu lauk pauk.
Sedangkan
beras dan minyak goreng dibantu oleh bosnya.
Kondisi
kesehatan yang semakin turun membuat Gusti Ayu Vira berharap agar bisa pulang
ke Bali.
Akhirnya,
kini ia pun bisa menginjakkan kaki kembali di Bali. (TB)