Menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan, harga penjor beserta perlengkapannya melonjak tajam. Kenaikan ini dipicu oleh mahalnya bahan utama, yaitu daun ental atau lontar, yang harganya kini naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Salah satu perajin dan penjual penjor di Desa Adat Tuka, Dalung, Badung, I Gede Dody Budiartha, mengungkapkan bahwa harga satu batang penjor kini dibanderol mulai dari Rp500.000.
“Sebelumnya hanya sekitar Rp350.000. Kalau yang kualitas bagus sekarang bisa tembus hingga Rp700.000,” ujarnya saat ditemui pada Minggu 20 April 2025.
Ia menjelaskan bahwa lonjakan harga ini tidak lepas dari mahalnya daun ental, yang merupakan bahan utama penjor. “Sekarang harga ental bisa sampai Rp825.000 per ikat. Padahal sebelumnya hanya sekitar Rp450.000,” jelasnya.
Untuk hiasan penjor, Dody menyebut harga juga mengalami penyesuaian. Paket standar kini dijual antara Rp200.000 hingga Rp400.000, sedangkan kualitas tinggi bisa mencapai Rp1 juta. Enam bulan lalu, harga paket hiasan standar masih berada di kisaran Rp150.000.
Walaupun harga naik drastis, permintaan tetap tinggi. Menurut Dody, ini karena penjor adalah bagian penting dari perayaan Galungan dan Kuningan, serta masyarakat kini mulai memahami bahwa kenaikan harga berbanding lurus dengan kenaikan bahan baku.
Sementara itu, Ayu, pedagang hiasan penjor di kawasan Ubung, Denpasar, juga membenarkan hal tersebut. Ia menyebutkan, kenaikan terjadi pada berbagai komponen hiasan seperti gelungan dan sampian penjor yang masing-masing kini naik Rp5.000 per buah. “Dulu harganya Rp25.000, sekarang rata-rata Rp30.000,” jelasnya.
Ayu menambahkan bahwa harga daun lontar yang sebelumnya Rp500.000 per ikat, kini bisa mencapai Rp1 juta, sehingga berdampak langsung pada harga jual hiasan penjor. (TB)