Ini Beberapa Pawang Hujan dari Bali yang Viral, Ada yang Beraksi Saat Pelantikan Presiden

Author:
Share
Ist

Pawang
hujan atau tukang terang dari Bali beberapa waktu belakangan menjadi sorotan.
Hal ini dikarenakan aksi mereka terekam kamera dan viral di media sosial bahkan
diberitakan di media-media.

Mereka
menggunakan berbagai sarana saat beraksi dan berhasil menggeser hujan. Ada yang
beraksi dalam acara pelebon, acara pejabat bahkan beraksi saat pelantikan
presiden. Siapa sajakah mereka, berikut informasinya yang dirangkum Telusur
Bali dari beberapa sumber.

1. Jero Pasek Pawang Hujan Pawang
Hujan Ciwa Budha

Aksi
dari Jero Pasek mulai viral saat puncak acara palebon Ida Pedanda Nabe Gede
Dwija Ngenjung dari Griya Gede Keniten Sanur. Ia melakukan aksinya menjadi
pawang hujan di jalan raya tepat di depan griya. Aksinya tersebut pun menarik
perhatian penonton acara palebon. Beberapa orang pun mengabadikan aksi pawang
hujan tersebut.

Dari
penelusuran tim Telusur Bali diketahui nama asli Jero Pasek Pawang Hujan Ciwa
Budha adalah Made Sucipta. Dalam kartu nama yang didapat Telusur Bali, ia
menuliskan menjaga negara RI dari amukan hujan yang sangat desar dan angin
puting beliung dan menjaga keutuhan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945,
NKRI. Jero Pasek ini berasal dari Banjar Pande, Desa Kamasan, Klungkung, Bali.

Ia
memiliki akun instagram dengan nama @pasekjero. Lewat akun instagramnya, Jero
Pasek selalu mengunggah aktivitasnya dalam hal pawang hujan. Ternyata ia bukan
orang sembarangan, karena sering terlibat menjadi pawang hujan di acara-acara
besar di Bali.

Ia
diundang menjadi pawang hujan atau tukang terang mulai dari acara pernikahan,
mesangih, pengabenan, hingga acara ngadegang sulinggih. Selain itu juga
diundang di berbagai acara pemerintah.

Misalkan
saja, ia diundang menjadi pawang hujan dalam acara aksi damai yang diadakan
oleh Polda Bali serangkaian dengan Pileg, dan Pilpres di lapangan Bajra Sandi
Renon pada 20 September 2019. Juga menjadi pawang hujan dalam Bhayangkara Bali
Run 2018 yang digelar Polda Bali di Pantai kuta.

Tak
hanya itu, dalam acara ulang tahun Bali United di Stadion Kapten Dipta Gianyar,
ia juga diundang sebagai pawang hujan. Ia juga jadi pawang hujan dalam
pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI di Denpasar.

Selain
menjadi pawang hujan, ia juga merupakan seorang balian. Salah satunya, ia
mengobati bule asal Prancis. Saat beraksi ia menggunakan sarana rokok. Jero
Pasek menjelaskan bahwa sebagian awan mendung itu, ia tarik ke dalam rokok dan
jadi pues atau ludah. Kemudian digeseng dan dimusnahkan oleh apinya
rokok.

“Kemudian
sebagian saya pakai tangan ke atas api. Yang di akasa (langit)
itu ngeseng atau ngusir agar menjauh mendungnya dari matahari kalau
siang. Dan menjauh dari bulan kalau malam,” jelas dilansir dari Tribun
Bali. Sebab menurutnya jika matahari atau bulan ditutupi mendung pasti akan
terjadi hujan.

2. Rara Istiati Wulandari

Saat
pelaksanaan MotoGP 2022 digelar di Sirkuit Mandalika Lombok, Praya, Lombok
Tengah, Nusa Tenggara Barat viral seorang pawang hujan dari Bali. Dalam
pelaksanaan MotoGP ini diturunkan pawang hujan untuk antisipasi terjadinya
hujan lebat. Keberadaan pawang hujan tentu cukup menarik perhatian
mengingat hal yang sama jarang digunakan di luar negeri.

Bahkan
pawang hujan ini didatangkan dari Bali. Saat menjadi pawang hujan, dirinya
menggunakan beberapa sarana seperti banten atau sesajen dan juga dupa. Ia
selalu memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar tak turun hujan. Adapun
pawang hujan tersebut bernama Raden Rara Istiati Wulandari.

Rara
menjelaskan perannya dalam membantu event MotoGP sejak tes pramusim,
bulan Februari lalu. Pada tes pramusim lalu, Rara menjelaskan bahwa cuaca yang
mewarnai agenda tersebut berjalan sesuai rencana. 
Rara
mengaku diminta Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto selaku Komandan
Lapangan Sirkuit Mandalika untuk berkolaborasi dengan cara
modifikasi cuaca.

Lalu
siapakah sosok dari pawang hujan dari Bali ini?

RR Istiati Wulandari merupakan
perempuan yang tinggal di salah satu apartemen di Jalan Ciung Wanara, Denpasar,
Bali. Ia merupakan pembaca tarot yang bernama Rara Cahaya Tarot. Rara lahir di
Jayapura, 22 Oktober 1983. Ia sempat tinggal di Jogjakarta sebelum akhirnya
datang ke Bali.

Dilansir
dari Tribun Bali, selain jadi pembaca kartu tarot dan meramal nasib beberapa
artis Tanah Air, RR Istiati Wulandari Peramal juga merupakan
seorang pawang hujan. Ia telah melakoni pekerjaan menjadi pawang hujan ini
sejak masih usia sembilan tahun dengan menjadi pawang hujan di acara wayang di
daerah Yogyakarta.

“Umur
sembilan tahun saya sudah cari uang sendiri dari acara wayangan dan waktu itu
saya belum menggunakan menyan untuk menjadi pawang hujan. Saya bilang ke
dalangnya kalau saya bisa bantu agar tidak hujan,” katanya.

Ia
merupakan seseorang yang melik (indigo). Sejak tahun 2015 sampai 2019
ini, Rara dipromosikan oleh Cok Rat untuk menjadi pawang hujan di
beberapa acara besar atau hajatan orang penting. “Saya jadi pawang hujan saat
nikahan  anaknya pak Budi Gunawan, nikahan anaknya Pak Oesman Sapta Odang,
dan tahun 2017 pada nikahan anak Pak Jokowi yakni Mbak Kahiyang Ayu dengan Mas
Bobby Nasutioin,” katanya.

Selain
itu, ia juga merupakan pawang hujan saat pelaksanaan Asian Games. Rara menceritakan
bagaimana perkenalan awalnya dengan Menpora saat itu, Imam Nahrawi di Puri
Agung Singaraja. Perkenalan ini bermula dari tarot, dimana ia dimintai bantuan
oleh Anak Agung Ugrasena untuk membaca tarot.

Kemudian
dari sana Anak Agung Ugrasena mengutarakan acara Muhaimin Iskandar di Puri
Agung Singaraja. Dari hasil ramalannya acara tersebut akan dihadiri oleh empat
menteri dan ia menyatakan akan membantu menjadi pawang hujan saat acara
tersebut.

Saat
itulah dia kenal dengan Imam Nahrawi dan saat Asian Games diminta untuk menjadi
Pawang Hujan. Ia mulai membantu menjadi pawang hujan sejak tanggal 17 Agustus
2018 saat persiapan Asian Games. Dalam bertugas menjadi pawang hujan, ia juga mensinkronkan
dengan ramalan cuaca dari BMKG.

Dalam
penutupan Asian Games tanggal 1 September 2018, ia mengaku sempat ada
miskomunikasi sehingga sempat turun hujan. Namun ia mampu menguasai keadaan
sehingga hujan menjadi reda, usai mengelilingi stadion Gelora Bung Karno
sebanyak tiga kali,  dan memohon petunjuk Tuhan.

Begitupun
saat piala AFC U-19 antara Indonesia melawan Jepang ia juga didapuk sebagai
pawang hujan oleh Coach Indra Sjafri. “Saat AFC ini saya memang dibeliin tiket
sama Coach Indra Sjafri,” katanya. Ia mengaku bisa bekerja dari jarak jauh
sebagai pawang hujan jika sudah hafal dengan lokasi atau tempatnya bertugas.
Rara juga mesti melakukan komunikasi secara sekala niskala yakni dengan
orang yang punya acara dan juga penunggu tempat pelaksanaan acara.

Rara
juga menjadi salah satu peramal yang meramalkan pernikahan selebriti Syahrini
dengan Reino Barack. Dalam meramal ini dia menggunakan kartu tarot dan ia
mengaku baru bisa membaca tarot tahun 2015. Rara mengaku belajar membaca
tarot dari Ani Sekarningsih tokoh yang memperkenalkan tarot di Indonesia dan
membuat tarot wayang. Dan karena ia bisa berbicara dengan roh, ia pun belajar
tarot ini dari roh Ani Sekarningsih.

“Saya
waktu itu pusing harus belajar baca 78 kartu tarot,  dan karena bisa
ngobrol dengan arwah saya cari di google cari gambar Bu Ani Sekarningsih dan
saya ngobrol dengan arwahnya di alam gaib saya belajar dengan Ani Sekarnigsih
itu. Banyak yang bilang kalau saya saat itu pakai teknik visualisasi ada yang
bilang halusinasi juga tapi saya memang beneran belajar dari bu Ani,” katanya.

Ia
mengaku yang datang untuk diramal tarot berasal dari semua kalangan dengan
berbagai pertanyaan seputar hidup. alam sehari ia biasa melayani tiga orang
dengan tarif Rp 300 ribu untuk lima pertanyaan. Bahkan ia meramal nasib
beberapa artis tanah air seperti Ayu Tingting, Syahrini, Luna Maya, hingga Rafi
Ahmad.

Selain
itu, dilansir dari era.id Rara juga menjadi pawang hujan saat pelantikan presiden
terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Ma’ruf Amin di Gedung
DPR/MPR/DPD, Jakarta pada Minggu 20 Oktober 2019. Wanita yang akrab disapa Rara
ini mengaku sebagai pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin, makanya ia secara sukarela
mengerahkan kemampuannya dalam menghalau hujan. (TB)

 

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!