![]() |
Istimewa |
Kisah Dewa Siwa menyelamatkan alam semesta dengan meminum
racun sehingga Dewa Siwa disebut juga Nila Kanta (yang berleher biru) terjadi
di jaman Satya.
Mula-mula pengadukan lautan Ksirarnawa menghasilkan racun.
Semua yang hadir takut akan racun ini, tetapi Dewa Siwa
menyelamatkan mereka dengan meminum racun tersebut.
Kisah yang terkenal dengan judul Pemutara Gunung Mandara
Giri ini, diadaptasi dari teks Srimad Bhagavatam skanda 8, bab 7 yang berjudul Lord
Siva Saves the Universe by Drinking Poison.
Dewa Siwa mengumpulkan racun yang menghancurkan, yang ada
di mana-mana.
Dia mengambilnya dan meminumnya.
Setelah meminum racun, lehernya menjadi kebiruan.
Sejumlah kecil racun jatuh dari tangannya ke tanah, dan
karena racun inilah ada ular berbisa, kalajengking, tanaman beracun, dan benda
beracun lainnya di dunia ini.
Pertunjukan Lord Śiva Saves the Universe: Seni Pakeliran
Inovatif Berbahasa Inggris sebagai Media Pendidikan Karakter yang didanai oleh
DIPA ISI Denpasar tahun 2022.
Adapun penata pakeliran adalah Ni Komang Sekar Marhaeni,
SSP., M.Si., penulis naskah Dr. Ni Ketut Dewi Yulianti, S.S., M.Hum., dan
penata Karawitan Dr. I Ketut Garwa,
SSn., M.Sn.
Pementasan ini didukung oleh 22 mahasiswa
dari prodi Karawitan, PSP, dan Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI
Denpasar.
Seni pertunjukan inovatif ini dipentaskan di Sanggar
Paripurna, desa Bona Gianyar, di hari Purnama, pada hari Sabtu malam, 10
September 2022.
Kegiatan ini dihadiri oleh Koordinator
Pusat Penelitian LP2PMPP ISI Denpasar, Dr. Drs. I Wayan Suardana, M.Si.serta
undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Suardana mengatakan sangat
mengapresiasi hasil P2S (Penelitian dan Penciptaan Seni) yang sudah
didiseminasikan di sanggar Paripurna sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh
masyarakat.
Suardana juga mengucapkan terima kasih kepada pemilik
sanggar Paripurna, I Made Sidia yang telah memfasilitasi diseminasi pemenang
hibah P2S ISI Denpasar.
Nilai Pendidikan karakter yang disajikan dalam karya Lord
Śiva Saves the Universe: Seni Pakeliran Inovatif Berbahasa Inggris sebagai
Media Pendidikan Karakter ini adalah tentang ketulusan dan cinta kasih Dewa
Siwa kepada seluruh makhluk hidup.
Beliau rela berkorban demi
keselamatan alam semesta.
Selain itu, dalam seni pertunjukan ini juga ditampilkan
tokoh Mohini yang merupakan jelmaan Dewa Wisnu.
Mohini yang cantik menggoda para asura, sehingga tirta
amerta jatuh ke tangan Mohini yang selanjutnya diserahkan kepada para Dewa.
Nilai Pendidikan karakter yang disampaikan kepada
penonton untuk berhati-hati akan godaan penampilan dan pesona seseorang karena
penggoda yang berupa wanita cantik itu ternyata Dewa Wisnu yang ingin menguji
keteguhan hati manusia.
Karya seni ini juga disaksikan oleh warga asal Victoria,
Melbourne, Australia, Christopher Miller.
Dijumpai seusai pertunjukan, Mr. Miller mengatakan sangat
menikmati pertunjukan Lord Siva Saves the Universe yang dipentaskan dalam
bahasa Inggris dengan paduan seni pakeliran
dan seni drama tari.
“It’s really a beautiful and fantastic performance!” kata
Mr. Miller sambil mengucapkan selamat kepada penggarap karya seni ini. (TB)