Ist |
Bali
menjadi tuan rumah pelaksanaan Miss Global 2022. Dimana acara yang bertaraf
internasional ini, puncaknya digelar dengan malam Grand Final Miss Global 2022,
11 Juni 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) The Nusa Dua, Badung Nusa
Dua, Bali. Miss Global memilih Bali untuk menjadi tempat bersejarah yang
diikuti 85 negara ini.
Saat
ini, sebanyak 85 kontestan Miss Global dari berbagai penjuru negara pun sudah
datang ke Bali untuk bersiap. Dilansir dari Insertlive.com, saat di Bali,
perwakilan dari 85 negara ini melakukan beberapa kegiatan seperti photoshoot, pre-eliminary contest,
belajar budaya Bali mulai dari menari dan berkunjung ke tempat wisata. Rangkaian
acara Miss Global 2022 ini sudah dimulai sejak Selasa 31 Mei 2022 dan hingga puncaknya
pada Sabtu 11 Juni 2022.
Dilansir
dari Radar Bali, di sela-sela karantina dan padatnya aktivitas, para wanita
cantik dari berbagai negara tersebut menikmati treatment spesial dari Jaens Spa
Ubud. Kontestan terpisah pada dua tempat, 6 kontestan di Jaens Spa yang
berlokasi di Peguyangan, sementara 65 kontestan berada di Puri Langon Ubud.
Walau
terpisah, seluruh kontestan menikmati treatment yang sama, yakni pijat
kaki sebagai pembuka, dilanjutkan dengan pijat tradisional khas Bali yang
dikenal mampu memberikan relaksasi pada otot tubuh serta memperlancar peredaran
darah.
Didukung
dengan terapis Jaens Spa yang berpengalaman serta produk perawatan berkualitas
seperti body scrub, body mist, oil massages dan aromaterapi. Seusai
massage, para kontestan melakukan flower bath dengan iringan sound healing dari
Tibetan Singing Bowl.
Founder
Jaens Spa Ubud, Gusti Jayeng Saputra mengatakan treatment ini sebagai proses
healing bagi tubuh, pikiran dan jiwa. Para kontestan akan memperoleh
ketenangan batin serta tubuh yang kembali bugar.
Presiden
Miss Global, Van Pham mengatakan, dipilihnya Bali sebagai lokasi karantina
serta malam final Miss Global 2022, dikarenakan keindahan Pulau Dewata sebagai
destinasi wisata serta budaya. Masyarakat yang ramah serta lingkungan yang
sehat juga mendukung pelaksanaan Miss Global 2022.
Sementara
itu, dilansir dari NusaBali, pada Sabtu, 4 Mei 2022, puluhan kontestan Miss
Global 2022 mengunjungi Puri Langon Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar. Di Puri
Langon, mereka belajar menari Bali, nanding banten, berfoto, juga melakukan
foot massage.
Selama sekitar 4 jam, kontestan Miss Global menikmati kemegahan arsitektur Puri
dan belajar kesenian Bali. Seperti misalnya menari Bali, melukis tedung atau
payung, hingga nanding banten persiapan Hari Raya Galungan. Sebagian dari Miss
Global juga asik berfoto ria dan menikmati foot massage. Miss Global tahun ini
diselenggarakan di Bali dan bekerjasama dengan organisasi Mahakarya Duta Pesona
Indonesia.
Direktur Nasional Mahakarya Duta Pesona Indonesia, Kishanty Hardaningtyas,
menjelaskan kunjungan Miss Global ke Ubud serangkaian kegiatan ajang kecantikan
internasional yang menjunjung tinggi pemberdayaan perempuan. Puri Langon
dipilih karena mencerminkan kebudayaan Bali, terutama arsitektur dan ragam
kesenian.
Kishanty mengatakan, setiba di Puri Langon para delegasi tampak merasakan suatu
kebahagiaan. Seluruhnya langsung menikmati suasana Puri. Baru tiba mereka
membuat foto bersama, kemudian menyebar memilih ragam kesenian yang disuguhkan.
“Ada yang antusias belajar menari, foot massage atau sekadar foto. Mereka juga
belajar membuat banten atau canang,” kata Kishanty.
Kehadiran Miss Global di Bali diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap
pulihnya pariwisata. Karena Bali sangat diminati oleh wisatawan mancanegara. Selain
ke Puri Langon, Miss Global 2022 juga sempat berkunjung ke Monkey Forest di
Desa Adat Padangtegal, Ubud, serta ke Taman Dedari sebelum menikmati santap
sore di Bebek Tepi Sawah. Mereka juga sudah sempat ke GWK, Dinas Pariwisata
Provinsi Bali, dan Bali Art hingga belanja oleh-oleh khas Bali di UMKM dan IKM
lokal Bali.
Sementara itu, Pangelingsir Puri Langon, Cokorda Ngurah Suyadnya yang akrab
disapa Cok Wah mengatakan beberapa waktu sebelum kunjungan, terlebih dahulu
dirinya didatangi oleh tim kreatif. Tim kretif ini tertarik dengan salah satu
kegiatan budaya di Puri Langon.
Cok Wah mengatakan selalu membuka diri untuk kegiatan yang positif. Apalagi
sekelas even dunia. Untuk aktivitas seni budaya di Puri Langon, dikatakan
memang sudah menjadi rutinitas sehari-hari.
Apalagi
menjelang Hari Raya Galungan, keluarga Puri memang seperti biasa mulai sibuk
mempersiapkan sarana upakara banten. Sehingga kontestan ini bisa melihat
aktivitas nyata di Puri, seperti membuat canang itu memang dipersiapkan untuk
Galungan. (TB)