![]() |
Wikipedia.id |
Beginilah kehidupan dan umur seseorang yang lahir Kamis Wage Bala menurut wariga Bali.
Diketahui, Kamis atau Wraspati memiliki urip 8.
Sedangkan Wage memiliki urip 4.
Jika kedua urip ini dijumlahkan hasilnya adalah 12.
Selanjutnya jumlah tersebut dikalikan 6 sehingga hasilnya adalah 72.
Oleh karena itu, jatah umur kelahiran Kamis Wage adalah 72 tahun.
Untuk memperoleh nasibnya dengan menggunakan tabel pal Sri Sedana yakni sebagai berikut.
Ketika umur 0 – 6 tahun mendapat nilai 0 yang artinya mengalami kesakitan atau penderitaan.
Saat berumur 7 – 12 tahun mendapat nilai 5 yang berarti hidup senang.
Selanjutnya mendapat nilai 1 saat umur 13 – 18 tahun yang artinya penghasilan sedikit.
Umur 19 – 24 mendapat nilai 0 berarti mengalami kesakitan atau penderitaan.
Saat berumur 25 – 30 tahun mendapat nilai 4 yang artinya kehidupan baik sekali.
Ketika berumur 31 – 36 tahun turun drastis menjadi 0 atau penderitaan.
Naik menjadi 1 saat umur 37 – 42 tahun yang artinya penghasilan sedikit.
Saat berumur 43 – 48 tahun kembali turun menjadi 0.
Umur 49 – 54 tahun memperoleh nilai 1.
Naik menjadi 4 saat umur 55 – 66 tahun berarti baik sekali.
Saat umur 67 – 72 akan mendapatkan nilai 0.
Hari kelahiran atau saptawara menentukan sifat dan tabiat dari seseorang menurut lontar Bali.
Terkait hal ini salah satunya termuat dalam Lontar Wrehaspati Kalpa.
Khusus untuk kelahiran hari Kamis atau Wraspati, berikut ini tenung kelahirannya.
Dewanya yakni Bhatara Guru, sedangkan kalanya adalah Anggapati.
Bhutanya adalah Wulusingha dan kayunya waringin atau beringin.
Sementara untuk burungnya adalah merak.
Wayangnya Semar, mayanya pertiwi.
Lintang dari kelahiran Kamis adalah malaning wuku.
Seseorang yang lahir Kamis penyakitnya adalah sakit ras perut, tuju (rematik), sakit ancuk-ancuk, lesu, kalenger, pincang, lumpuh, lumpuh gila.
Upakara atau carunya menggunakan sarana yakni beras 8 catu, kelapa 8 butir, telur 8 butir, pisang 8 ijas, benang 8 tukel.
Ada juga uang 888, sesayut kusuma gandawati, dengan riasi dadu, ayam brumbun dan prayascita durmanggala.
Ia juga harus melukat dengan air 8 mata air bertempat pada periuk 8 biji.
Bebantennya dilengkapi dengan suci 1 soroh dengan daging itik yang telah pernah bertelur.
Peras satu unit dengan ayam panggang.
Jika tidak diupacarai atau dicarunin bisa mendapat bencana.
Bencana itu, kalau tidak ayan, mati hanyut, mati terkubur tanah longsor.
Sementara untuk perilaku anak yang lahir pada hari Kamis adalah suka memikir.
Sementara kehidupan seseorang yang lahir pada Pancawara Wage yakni dewanya adalah Wisnu, dan widyadarinya adalah tunjung biru.
Widyadaranya wang bang waiipita, babunya babu godel-babu pangguh.
Waktu kambuh penyakitnya yakni ketika masa lumangkang, bisa duduk, bisa jalan-jalan, bisa berpakaian, dan masa remaja.
Sementara banten tetebusannya adalah tumpeng gurih atungtung ireng, daging ayam ireng dipanggang, di bawah penek uang 44.
Juga buah-buahan, godoh tumpi, sega liwet mewadah pinggan, dagingnya babi seharga 44.
Pupuknya yakni bungan jangitan, sebut kala Prayoni.
Sementara untuk perilaku dari kelahiran Wage ini adalah keras hati.
Sementara itu, lahir wuku Bala, dewanya Dewi Durga artinya suka mengadakan huru-hara, yang mendengar rasa takut, dengki, suka mencampuri perkara kejahatan.
Tidak ada yang ditakuti, sangat kuat menjalankan pekerjaan yang salah.
Pohonnya cemara bermakna perintahnya menarik hati dan diturut orang.
Burung ayam hutan maknanya cepat mengeluarkan pikiran, disukai para pembesar.
Terpakai pekerjaannya, sombong, banyak pengharapan yang baik, suka bertempat yang sunyi.
Gedung di depan artinya memperlihatkan kekayaannya, murah hati.
Ia akan mengalami kecelakaan kena guna-guna dan kena racun.
Untuk banten penolaknya yakni bersedekah nasi tumpeng dari beras sepitrah, sayuran 7 macam, panggang ayam hitam, selawat 40 keteng, doa rajukna.
Gambarannya yakni udan salah mangsa (hujan salah musim), pencahariannya berdagang.
Kala wuku ada di barat laut, dalam 7 hari tidak boleh bepergian menuju tempat kala.
Hari yang baik ialah Selasa, Kamis dan Sabtu. (TB)