Lengkap! Inilah Ramalan Umur, Sifat, Nasib, dan Banten Lahir Senin Wage Prangbakat Menurut Bali

Author:
Share
Istimewa/net
Senin Wage Prangbakat merupakan pertemuan antara Saptawara Soma atau Senin, dengan Pancawara Wage dan wuku Prangbakat.
Seperti inilah umur dan nasib seseorang yang lahir Senin Wage menurut ramalan wariga Bali.
Senin memiliki urip 4, sedangkan Wage memiliki urip 4. Jika dijumlahkan, hasilnya adalah 8.
Untuk megetahui umurnya dikalikan 6 sehingga hasilnya adalah 48.
Jadi jatah umur kelahiran Senin Wage adalah 48 tahun.
Selanjutnya, untuk mengetahui nasibnya menggunakan tabel Pal Sri Sedana sebagai berikut.
Umur 0 – 6 tahun hidupnya baik sekali. Kemudian umur 7 – 12 tahun nilainya turun menjadi 1 yang artinya penghasilan sedikit.
Umur 13 – 18 tahun nilainya nol yang artinya mengalami kesakitan atau penderitaan. Penghasilan kembali sedikit saat umur 19 – 24 tahun.
Umur 25 – 30 tahun kembali menderita atau kesakitan. Umur 31 – 36 tahun kehidupannya baik.
Saat umur 37 – 34 tahun turun kembali kesakitan atau penderitaan. Dan saat umur 43 – 48 tahun naik drastis dan fantastis dengan nilai 7 yang artinya hidup mewah.
Tenung atau ramalan lahir hari Senin atau Soma menurut Lontar Wrehaspati Kalpa yakni dewanya yakni Bhatara Wisnu dan kalanya adalah Kalajereng. 
Untuk Bhutanya adalah Wolu, Kumba, kayunya pule. 
Hari Senin burungnya adalah jangkung, dan wayangnya togog. 
Mayanya adalah bulan, lintangnya naga.
Adapun sakit yang diderita seseorang yang lahir Senin adalah parang, borok, koreng, anyang-anyangan, sula, puruh, gendeng-gendengan, ayan, nyakitang awak, ibuk. 
Kelahiran Senin matinya yaitu untuk laki-laki mati mimpi dan perempuan mati karena tiwang. 
Sementara untuk caru atau upakaranya menggunakan sarana beras 4 catu, kelapa 5 bungkul, telur 4 butir, benang 4 tukel, pisang 4 ijas, uang 444, menjadi satu bakul. 
Panglukatan payuk 4 butir, dengan air 4 mata air, sayut sipta rengga 1 dulang dengan nasi ireng, dengan pucuk bunga teleng biru, dagingnya ayam brumbun di panggang, mapecel mica genten. 
Ayam dipotong-potong digoreng kuncup, lalu peras, suci satu unit, dengan daging itik telah pernah bertelur, dipersembahkan kehadapan Dewa Matahari.
Juga menggunakan prayascita, durmanggala dan melukat di sanggah kamulan. 
Yang melakukan semestinya seorang Pandita. 
Adapun perilaku anak lahir Senin adalah bagus segala yang dikerjakan. 
Selanjutnya kehidupan seseorang yang lahir pada Pancawara Wage dewanya adalah Wisnu, dan widyadarinya adalah tunjung biru.
Widyadaranya wang bang waiipita, babunya babu godel-babu pangguh. 
Waktu kambuh penyakitnya yakni ketika masa lumangkang, bisa duduk, bisa jalan-jalan, bisa berpakaian, dan masa remaja. 
Sementara banten tetebusannya adalah tumpeng gurih atungtung ireng, daging ayam ireng dipanggang, di bawah penek uang 44.
Juga buah-buahan, godoh tumpi, sega liwet mewadah pinggan, dagingnya babi seharga 44. 
Pupuknya yakni bungan jangitan, sebut kala Prayoni.
Sementara untuk perilaku dari kelahiran Wage ini adalah keras hati. 
Selanjutnya kelahiran Prangbakat, dewanya Bisma bermakna suka marah, cepat segalagalanya, pemalu, suka memperlihatkan bahwa ia seorang pahlawan, dapat memikirkan yang suli-sulit, keras perkataannya. 
Kaki masuk air dalam paso berarti perintahnya mula-mula dingin, tetapi panas kesudahannya. 
Pohon tirisan maknanya panjang umur, rezekinya cukup tidak putusnya, tetapi sombong. 
Burung urang-urangan artinya cepat segala pekerjaan. 
Kelahiran Prangbakat diramalkan kecelakaan saat memanjat atau dari tingkah lakunya sendiri. 
Penolaknya yakni nasi tumpeng dari beras sepitrah, daging sapi dimasak manis, sayuran bermacam-macam, selawat pacul, doanya selamat pina. 
Gambarannya tosan trate pulasani artinya keras hati, cepat segala pekerjaan, pemberani, tidak pernah bohong, belas kasihan kepada orang. 
Kala wuku ada di bawah, dalam 7 hari tidak boleh turun gunung dan menggali tanah. 
Hari yang baik ialah Minggu, Selasa, Kamis dan Jumat. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!