![]() |
Ilustrasi / istimewa |
Wuku medangkungan, merupakan wuku yang keduapuluh.
Terkait dengan tenung wuku ini, bisa dibaca pada pembahasan berikut.
Kelahiran wuku medangkungan, dewanya adalah basuki yang bermakna pandai berkata, puas akan nasibnya, tetap budinya.
Untuk pohonnya adalah plasa yang bermakna menjadi kembang hutan, namun di kota tak terpakai.
Sedangkan burungnya adalah pelung bermakna gemar di air, suka pada tempat yang sunyi.
Gedung ada di atas bermakna menjunjung tinggi kepada harta bendanya, puas akan pemberian dari tuannya, hemat.
Wuku ini mengalami kecelakaan karena dianiaya saat malam.
Untuk penolaknya atau upakaranya dengan jalan pada hari lahirnya bersedekah nasi kuning, dari beras sepitrah, goreng ayam bulunya iring kuning dan berumbun, bubur merah selawat 5 keteng.
Doanya terkait umur, dengan gambarannya umyung kang tetabuhan (riuh suara bunyi-bunyian), menepati janjinya, dapat menghibur hati
Saat waktu ada di timur, dalam 7 hari tidak boleh bepergian menuju tempat kala.
Hari yang baik bagi kelahiran wuku ini adalah Minggu, Senin, Seiasa, Jumat dan Sabtu.
Demikianlah tenung kelahiran wuku Medangkungan. (TB)