![]() |
Ist |
Ada
goa mistis di Bali yang letaknya di Kabupaten Klungkung. Goa ini memiliki
cerita kelam sehingga sampai saat ini menyimpan misteri. Goa ini sering disebut
dengan Goa Jepang yang berlokasi di Dusun Koripan, Desa Desa Banjarangkan,
Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali. Goa itu berada di bawah
tebing yang berhadapan langsung dengan Sungai Tukad Bubuh.
Untuk
menuju lokasi goa ini, dari Denpasar, pengunjung membutuhkan waktu sekitar 45
menit. Pengunjung bisa mengambil jalan melalui Kabupaten Gianyar lalu menuju
arah ke Kabupaten Klungkung. Goa Jepang berada di perbatasan antara Kabupaten
Gianyar dan Kabupaten Klungkung.
Keberadaan Goa
Jepang ini merupakan bukti adanya penjajahan negara matahari terbit di
masa Perang Dunia II yang juga terjadi di Bali. Goa ini dibangun oleh warga
Bali lewat kerja paksa yang bernama romusha. Dengan kerja paksa ini, warga Bali
dipaksa membuat 16 gua yang berdiameter yang cukup besar dengan kedalaman
sekitar 15 meter.
Dalam
pembuatan goa ini banyak pekerja yang meninggal baik akibat penyiksaan oleh
tentara Jepang maupun yang meninggal karena wabah penyakit. Menurut warga
sekitar, hampir seluruh goa itu terhubung satu sama lain. Goa itu difungsikan
oleh tentara Jepang untuk mengatur siasat peperangan dengan Sekutu.
Konon menurut warga sekitar, kala itu di lokasi ini banyak tentara Jepang yang
sedang bersembunyi.
Dilansir
dari Liputan6.com, tempat itu menjadi lokasi penyergapan tentara Sekutu oleh
tentara Jepang kala mereka melintas di sekitar lokasi. Menurut cerita yang
beredar, banyak nyawa melayang pada pertempuran antara Jepang dan sekutu di
sekitar lokasi.
Warga
sekitar lokasi, Made Ananta menuturkan dari belasan rute gua yang dibangun,
hanya dua gua yang tak saling bersambungan, yakni yang terletak di selatan dan
utara. Menurut penuturan orang-orang tua, Jepang menjadikan gua itu sebagai
tempat bersembunyi sekaligus menyergap tentara sekutu yang melintas. Tentara
sekutu yang tak menyadarinya banyak menjadi korban tentara Jepang.
Pertempuran berdarah itu membuat aura gua terasa menyeramkan. Utamanya saat
dilintasi malam hari.
Lantaran
pernah menjadi lokasi pertempuran, tak mengherankan jika aroma mistis menyeruak
di sekitar lokasi. Salah satu peristiwa yang sering terjadi yakni kecelakaan di
sekitar lokasi akibat pengendara melihat penampakan mahluk astral.
Saat
pengendara tengah melintas di jalan berkelok itu, biasanya mereka melihat
penampakan mahluk astral dengan berbagai bentuk. Pada saat itulah kecelakaan terjadi.
“Biasanya
orang yang terlibat kecelakaan katanya melihat sesuatu, entah orang yang
tiba-tiba nyebrang atau lainnya, Mahluk halus begitulah,” kata Ananta dilansir
dari Liputan6.com, Rabu, 1 November 2017. Ananta mengaku pernah masuk ke
dalam gua tersebut. Di dalam gua, terasa begitu dingin dan gelap sekali.
Beberapa
kali pula, Goa Jepang ini pernah dijadikan lokasi syuting serial mistis
televisi yang tayang tiap malam hari. Kabarnya, banyak penampakan yang
ditemukan di dalam gua itu. Ada penampakan tentara, ada orang yang tersiksa,
dan lain-lain. Di luar itu, sekitar lokasi Gua Jepang para pengendara wajib
berhati-hati, apalagi, jalanan sedikit berkelok.
Sementara
itu, dilansir dari Beritabali.com, kini goa Jepang ini sudah ditetapkan sebagai
cagar budaya, dan dikembangkan menjadi objek wisata di Klungkung. Meski begitu,
tempat saksi bisu dari penjajahan Jepang ini diyakini ada kejadian mistis.
Sejumlah masyarakat setempat pernah melihat penampakan anak-anak bermain di
area ini.
Bendesa
Pakraman Banjarangkan, Anak Agung Gede Dharma Putra mengatakan, Goa Jepang di
Desa Banjarangkan ini diinisiasi oleh tentara Jepang pada tahun 1941-1942
silam. Ketika itu, tentara Jepang menerapkan sistem romusha (kerja paksa)
kepada masyarakat setempat untuk membuat tempat perlindungan berupa goa. Goa
ini berupa lorong memanjang dari utara ke selatan.
Goa
Jepang ini menjadi saksi tragedi yang memilukan lain. Kisah ini ini diceritakan
secara turun menurun oleh penglingsir di Desa Banjarangkan. Tentara Jepang
kerap menjarah hasil panen masyarakat setempat setelah goa itu selesai
dibangun.
Caranya juga sangat licik. Yaitu masyarakat yang membawa hasil panen
dari wilayah Kecamatan Dawan ke Kecamatan Banjarangkan dan sebaliknya, langsung
dihentikan oleh tentara Jepang setiap melintasi gua ini. Masyarakat dipaksa
masuk ke dalam gua dan meninggalkan hasil panennya. Begitu masyarakat masuk di
dalam gua, tentara Jepang menjarah hasil panen tersebut.
Sementara
itu, dilansir dari IDN Times Bali, berdasarkan cerita yang beredar, masyarakat
setempat kerap melihat sosok anak kecil yang sedang bermain di dalam gua dan
juga sosok laki-laki mengenakan topi dari kukusan yang biasanya digunakan untuk
menanak nasi.
Tim
PM:AM, Bayu dan Doel, bersama tim Youtuber Arykakul saat melakukan uji nyali di
dalam gua, Theo dan Zero merasa ada gangguan dari belakang mereka. Beberapa
kali mereka merasa ada suara orang yang sedang berjalan dari arah belakang
menuju ke arah mereka. Suara yang terdengar tersebut seperti suara orang berjalan
diseret.
Ketika mereka hendak melihatnya dengan senter ke belakang, tidak ada
orang yang sedang berjalan dan kondisi gua tetap sepi. Selain
itu, diketahui juga penghuni goa tersebut adalah makhluk sangat besar dan
berbulu yang menetap di dalam Goa Jepang itu. (TB)