 |
| Jero Mangku Suyasa |
Kabar
duka kembali terjadi, dimana salah seorang pemangku di Pura Agung Besakih
meninggal. Beliau adalah Jero Mangku Suyasa yang juga salah satu Penglingsir
Pemangku Besakih. Jero Mangku Suyasa meninggal pada Selasa 31 Agustus 2021
malam sekitar pukul 23.52 Wita di Rumah Sakit Kasih Ibu, Denpasar.
Jero
Mangku menjalani perawatan karena kondisinya sudah drop akibat sakit yang
dideritanya. Dimana beliau mulai dirawat pada 25 Agustus 2021 lalu dan koma
selama tujuh hari. Beliau menderita komplikasi paru, ginjal dan stroke.
Saat
ini, jenazah almarhum Jero Mangku Suyasa telah disemayamkan di rumah duka,
menunggu proses upakara yang rencananya akan dilaksanakan upacara pengabenan
pada tanggal 9 September 2021 mendatang.
Jero
Mangku Suyasa, merupakan pemangku penglingsir di Pura Agung Besakih. Selain
itu, beliau juga pemegang tanggung jawab di Pura Mrajan Kanginan yang merupakan
linggih Bhatara Mpu Bharadah.
Akun
facebook Pura Agung Besakih pun menuliskan tentang sosok beliau.
Om
Swastyastu
Oṁ
swargantu, moksantu, sùnyantu, murcantu. Oṁ ksāma sampurnāya namah swāha. telah
berpulang salah satu Pinanditha Pura Agung Besakih, juga Pemangku di Pura Banua
Kanginan/ Pura Merajan Kanginan, Jro Mangku Suyasa.
Beliau
dikenal sebagai sosok pemangku yang dekat dengan umat dan sangat informatif
dalam memberikan informasi-informasi mengenai Pura Besakih
Semoga
amal bakti beliau selama menjalankan peayah-ayah di Pura Agung Besakih diterima
oleh Ida Hyang Widhi Wasa. serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan
dan keikhlasan.
Om
Santih Santih Santih Om
Sementara
itu, budayawan Bali, I Made Sudira atau yang akrab disapa Aridus juga
menuliskan tentang kenangannya bersama Jero Mangku Suyasa lewat akun
facebooknya Aridus Edam.
Ia
mengaku sudah mengenal beliau sejak tahun 1980an saat masih walaka dan
berdomisili di Denpasar. Pertemanannya pun semakin lekat sejak tahun 1991
dan almarhum saat itu sudah menjadi pemangku di Besakih.
Beliau
sering menemani dirinya saat bersembahyang ke beberapa tempat suci di kawasan
Besakih. Sebelum menuju tempat sembahyang Aridus biasa singgah di rumah beliau
yang terletak di bawah atau dekat Pura Batu Madeg.
Setelah
jam menunjukkan pukul 24, mereka pun bergerak menuju tempat suci yang dimaksud.
Terkadang persembahyangan berlangsung hingga dini hari bahkan pagi. Dan ketika
pulang Aridus diwajibkan membawa ketela atau ubi kayu sekarung kecil untuk
oleh-oleh keluarganya di rumah.
Selengkapnya
ia menuliskan: Jero Mangku Suyasa, adalah pemangku penglingsir di Pura Agung
Besakih dan juga pemegang tanggung jawab di Pura Mrajan Kanginan ( linggih
Bhatara Mpu Bharadah ) , diberitakan wafat, Selasa (31/8) malam kemarin.
Almarhum
sy kenal sejak awal tahun 1980’an saat masih walaka dan berdomisili di
Denpasar. Pertemanan semakin lekat sejak th 1991 dan almarhum saat itu sudah
jadi pemangku di Besakih. Beliau lah yg menemani sy bila sembahyang ke bbrp
tempat suci di kawasan Besakih. Sebelum menuju tempat sembahyang sy biasa
singgah dulu di rumah beliau yg terletak di bawah atau dekat Pura Batu Madeg.
Setelah jam menunjukkan pkl 24,kami bergerak menuju tempat suci yg dimaksud.
Terkadang persembahyangan berlangsung hingga dini hari bahkan pagi. Hebatnya,
saat pulang sy diwajibkan membawa ketela atau ubi kayu sekarung kecil utk oleh2
yg di rumah.
Kini
beliau sudah tiada dan sy sdh lama tdk pernah berjumpa lagi. Cuma doa yg
menyertai kepergian Sang Palatra. Dumogi atman Jero Mangku, antar menuju
Sunialoka lan gelis manunggal ring Brahman utawi Amor Ing Acintya Swaha! (TB)
Berikut video lengkapnya