Wadah untuk Ngaben dari Bali Hanyut ke Madura, Kok Bisa?

Author:
Share
Sc Instagram @infomdr

Sebuah
wadah yang digunakan dalam upacara ngaben oleh umat Hindu hanyut hingga ke
Madura. Hal ini terjadi pada Senin, 30 Agustus 2021.

Dari
video yang diunggah akun instagram @infomdr terlihat sebuah bade
terombang-ambing ombak di kawasan perairan Kepulauan Kangean, Kabupaten
Sumenep, Madura.

Dalam
video tersebut, terlihat jika wadah itu masih utuh dan lengkap dengan sanan
atau tempat untuk memikul. Bagian bade juga tak mengalami kerusakan yang
berarti. Hanya bagian tempelan ukiran dan hiasannya saja yang tampak
mengelupas. Diduga bade tersebut hanyut dan terbawa ombak dari kawasan pantai
Buleleng. 

Instagram
@infomdr pun menuliskan caption, Senin (30/8) sebuah Bade yang merupakan bagian
dari prosesi upacara ngaben atau kremasi dalam ajaran Hindu terlihat di
perairan Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep. Jika dilihat dari letak geografis
yang ada, keberadaan bade tersebut diperkirakan berasal dari Kabupaten Buleleng
Bali. Via @explorepulaukangean  

Dikutip
dari website Kemdikbud, dalam pelaksanaan upacara Ngaben membutuhkan berbagai sarana dan prasarana.
Salah satunya adalah sebuah usungan yang dinamakan bade.

Berdasarkan
penuturan Nyoman Artana asal Desa Adat Padang Tegal, Kecamatan Ubud, Kabupaten
Gianyar, bade atau wadah memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai sarana untuk
mengusung jenasah dari rumah duka menuju kuburan. Namun bentuk bangunan ini
memiliki perbedaan, yaitu wadah adalah sarana pengusung jenasah yang hanya
menggunakan satu atap atau tumpang, sedangkan bade adalah alat pengusung mayat
yang menggunakan lebih dari satu atap, yaitu sampai menggunakan atap (tumpang)
11.

Selain
dibedakan berdasarkan atap (tumpang), bade juga menggunakan pepalihan, yang
membedakannya dengan wadah. Pepalihan yang paling lengkap dinamakan pepalihan
gunung siya. Pepalihan bade terdiri atas Palih sari, Palih Sancak, Palih Karas,
Palih Taman, Palih Batur, Palih Karangasti, Palih Bedawang Nala, dan terakhir
(paling bawah) palih bungan tuwung. Semua bagian atap (tumpang) dan pepalihan
yang digunakan dalam pembuatan bade memiliki arti dan dibuat sesuai dengan
susunan yang sudah berlaku.

Atap
(tumpang bade) berada di atas peletakan mayat, sedangkan pepalihan dibuat di
bawah peletakan mayat. Tempat peletakan mayat dinamakan bale-bale. Selain itu
bangunan bade beserta kelengkapannya mengandung fungsi dan nilai-nilai budaya
lainnya. Adapun fungsi bangunan bade yang lainnya seperti fungsi pendidikan,
fungsi ekonomi atau kesejahteraan. Sedangkan nilai-nilai budaya yang terkandung
dalam bangunan bade yaitu nilai religius, nilai estetika, nilai etika dan
lan-lain. (TB)

Berikut video lengkapnya 

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!