Suasana hangat dan penuh pesona budaya mewarnai malam penyambutan Executive Committee Meeting (Excom Meeting) CityNet Asia Pacific ke-45 Tahun 2025, yang digelar di Bali Beach Convention Center (BBC), Sanur, Denpasar, Minggu (26/10).
Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, bersama Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, dan Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, hadir menyambut langsung para delegasi dari berbagai negara.
Penyambutan dilakukan secara khas Bali — penuh simbol kehormatan dan keindahan budaya. Delegasi pria dikenakan destar atau udeng, sedangkan tamu wanita disambut dengan selendang Bali, diiringi lantunan Tari Wiranjaya oleh Sekehe Gong Wanita Semara Budaya.
Namun puncak malam itu adalah saat panggung utama berubah menjadi lautan cahaya dan warna melalui garapan spektakuler “Mystical of Lotus and Gayatri” oleh Naluri Manca, yang berhasil memukau seluruh hadirin.
Pertunjukan “Mystical of Lotus and Gayatri” memadukan unsur tari, musik, dan visual modern yang tetap berpijak pada filosofi budaya Bali. Menurut Founder Naluri Manca, Ida Bagus Eka Harista, garapan ini menggambarkan sinar kehidupan yang menyinari semesta — simbol dari kebahagiaan dan kesejahteraan yang abadi.
“Bunga teratai atau lotus kami jadikan simbol pertumbuhan budaya baru yang bijaksana, harmonis dengan alam, dan menuntun manusia menuju keseimbangan batin,” jelasnya.
Karya ini menegaskan bahwa budaya Bali bukan hanya warisan, melainkan sumber inspirasi global tentang bagaimana manusia bisa hidup berdampingan dengan alam dan spiritualitas.
Di sela acara, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menegaskan bahwa kehadiran delegasi CityNet Asia Pacific merupakan momentum strategis untuk memperkenalkan kekayaan budaya Denpasar ke dunia internasional.
“Kami bangga bisa menjadi tuan rumah bagi para pemimpin kota se-Asia Pasifik. Ini bukan hanya pertemuan strategis, tapi juga ruang pertukaran kebudayaan. Melalui kesenian, kita bisa membangun harmoni yang berakar pada kearifan lokal,” ujarnya.
Selain pertunjukan seni, Fashion Show Tenun Endek binaan Dekranasda Kota Denpasar turut mencuri perhatian. Busana-busana karya perajin lokal tampil elegan dan modern, menunjukkan bahwa warisan budaya Bali dapat beradaptasi dengan tren global tanpa kehilangan identitas.
“Tenun endek adalah kebanggaan Denpasar. Melalui forum internasional seperti ini, kami ingin memperkenalkannya sebagai karya budaya yang bisa mendunia,” tambah Jaya Negara.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh delegasi dan menegaskan pentingnya kolaborasi antar kota di Asia Pasifik untuk menghadapi tantangan global.
“Isu perubahan iklim, ketahanan air, dan pembangunan inklusif harus dihadapi bersama. Melalui CityNet, kita wujudkan kota-kota yang tangguh dan berkelanjutan,” katanya.
Senada, Sekretaris Jenderal CityNet Asia Pacific Vijay Jagannathan dan Ambassador Pemerintah Metropolitan Seoul, Hong-Seok Koo, turut memuji penyelenggaraan acara yang memadukan profesionalitas dengan kekayaan budaya lokal.
“Kami sangat terkesan dengan penyambutan dan sajian kesenian yang luar biasa. Bali dan Denpasar benar-benar menunjukkan bagaimana budaya bisa menjadi jembatan diplomasi antarbangsa,” ujar Vijay.
Malam Welcoming Dinner CityNet Asia Pacific ke-45 ditutup dengan penampilan spektakuler dari musisi legendaris Bali, Balawan, yang menampilkan harmoni musik tradisional dan modern. Suara gitar ganda khasnya menggema di ruangan, membawa suasana Bali ke dalam ritme dunia.
Melalui harmoni suara, gerak, dan warna, Denpasar tak hanya menjadi tuan rumah konferensi internasional — tapi juga menjadi panggung global yang menampilkan wajah sejati Bali: berbudaya, bersahabat, dan berkelas dunia. (TB)

