Perkenalkan Kesenian Jegog Asli Jembrana, Akan Digelar Festival Jegog Gubernur Cup pada September 2025

Author:
Share

Suara dentingan bambu Jegog dari Jembrana menggema hingga ke jantung Bali, membawa semangat untuk menjaga seni tradisi agar tetap lestari dan tumbuh bersama generasi muda.

Dalam semangat itu, Gubernur Bali Wayan Koster bersama Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, menyatakan komitmennya mendukung penuh eksistensi Jegog sebagai bagian penting dari kekayaan budaya Bali.

Komitmen tersebut disampaikan saat menerima audiensi Yayasan Jegog Pering Agung di Jayasabha, Denpasar, pada Senin, 7 April 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Yayasan, Putu Bobi Agus Darma, memaparkan langkah transformasi paguyuban mereka menjadi yayasan resmi yang kini membina 114 anggota, mulai dari pelajar hingga seniman dewasa.

BACA JUGA  Pesona Pantai Medewi, Surga Surfing di Bali Barat

Putu Bobi menekankan pentingnya ruang panggung bagi Jegog agar tidak tenggelam oleh zaman.

Ia berharap kesenian khas Jembrana itu bisa diberi tempat di event-event besar seperti Pesta Kesenian Bali (PKB), bahkan diangkat sebagai agenda tahunan dalam kalender pariwisata Bali.

“Kami siap membentuk tim pertunjukan yang siap tampil di berbagai event yang diselenggarakan Pemprov Bali,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Koster menyampaikan dukungan penuh dan menekankan bahwa pelestarian kesenian lokal seperti Jegog dan Mekepung harus terus dibina.

BACA JUGA  Sejarah Kampung Loloan di Jembrana, Jejak Akulturasi Budaya Islam di Bali

Ia memastikan Jegog akan masuk dalam salah satu sajian PKB ke depan sebagai bagian dari upaya memperluas ruang hidup budaya Bali yang autentik.

Senada, Ny. Putri Suastini Koster menyampaikan pentingnya memberikan ruang yang lebih luas untuk Jegog.

Menurutnya, berbeda dengan baleganjur yang telah menyebar ke seluruh Bali, Jegog hanya hidup di Jembrana, menjadikannya unik dan layak mendapat perhatian khusus.

Ia bahkan mengusulkan agar festival Jegog tersendiri dapat digelar secara rutin sebagai bentuk pelestarian sekaligus promosi budaya.

Ia juga menekankan pentingnya regenerasi dalam kesenian Jegog agar para seniman muda bisa belajar langsung dari para senior.

BACA JUGA  KMP Nusa Makmur Kandas di Perairan Gilimanuk Bali, Bawa 90 Penumpang dan ABK

“Jangan sampai kekhasan Jegog tergerus zaman. Harus ada kesinambungan karya, baik lagu lama maupun ciptaan baru, yang tetap mempertahankan jati diri asli Jegog,” tegasnya.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, Yayasan Jegog Pering Agung tengah mempersiapkan penyelenggaraan Festival Jegog Gubernur Cup pada September mendatang.

Acara ini dirancang sebagai ajang unjuk gigi para pemain muda, sekaligus menjadi langkah awal menghidupkan kembali warisan budaya Jembrana di panggung yang lebih luas. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!