Festival musik dan clothing terbesar di Bali, PICA Fest 2025, mendapat dukungan dari Gubernur Bali, Wayan Koster.
Dalam pertemuan dengan panitia di Jayasabha, Denpasar, pada Sabtu 26 April 2025 sore, Gubernur menegaskan pentingnya festival ini menjadi panggung utama bagi pelaku UMKM lokal serta memperkuat komitmen Bali dalam pengelolaan sampah plastik.
Koster berharap seluruh produk yang dijajakan di ajang yang akan digelar 24-27 Juli 2025 di Lapangan Niti Mandala Renon, benar-benar berasal dari tangan-tangan kreatif lokal.
“Produk yang tampil di PICA Fest harus hasil karya anak Bali, bukan dari luar. Kurasi produk harus ketat,” tegasnya.
Selain mendorong pemberdayaan UMKM, Koster juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Mengantisipasi membludaknya jumlah pengunjung, ia meminta panitia memastikan pengelolaan sampah, khususnya plastik, dilakukan secara serius.
“Targetkan tidak ada sampah plastik. Kalau bisa, residu yang dikirim ke TPA diminimalisir,” ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini.
Koster juga meminta PICA Fest ikut mendukung implementasi Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah, khususnya mengenai pembatasan penggunaan air minum kemasan plastik berukuran kecil.
“Semua UMKM dan penyedia makanan di festival harus diberi pemahaman tentang aturan ini,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia PICA Fest 2025, I Gede Andika Paramartha, mengungkapkan antusiasme besar masyarakat terhadap festival ini.
Ia menargetkan sekitar 100 ribu orang akan memadati acara selama empat hari penyelenggaraan.
“Selain menghadirkan lebih dari 100 tenant clothing lokal, kami juga akan menyiapkan beragam kuliner khas Bali. Puluhan band dan musisi nasional serta lokal akan tampil untuk menghibur pengunjung,” kata Andika.
Dengan konsep yang lebih ramah lingkungan dan fokus pada kekuatan lokal, PICA Fest 2025 diharapkan bukan hanya menjadi perayaan musik dan mode, tetapi juga gerakan nyata mendukung Bali yang bersih dan berkelanjutan. (*)
Sumber Foto: Instagram @pica_fest