Raja Dushmanta Menikahi Sakuntala, Anak Bidadari di Pertapaan Rsi Kanwa

Author:
Share

Sumber; http://catatatan-kusam.blogspot.com

Tersebutlah
seorang raja bernama Dushmanta yang memerintah di Kerajaan Hastinapura. Ia
merupakan leluhur dari keluarga Pandawa dan Kurawa dalam wiracarita Mahabharata.
Dushmanta ini merupakan salah satu keturunan Sang Puru yang
menurunkan Wangsa Paurawa.

Pada
suatu hari Raja Dushmanta pergi ke dalam hutan untuk berburu bersama prajuritnya
membawa senjata lengkap. Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan,
rombongan ini sampai di tengah hutan. Di hutan ini ada banyak binatang buas
yang berkeliaran mulai dari macan, singa, gajah, banteng, badak dan
lainnya.

Setelah
puas berburu, Raja Dushmanta dan prajuritnya pun melakukan perjalanan dan
setelah melakukan perjalanan selama beberapa hari mereka sampai di  tepi
hutan lain. Dari informasi penduduk setempat, di dalam hutan tersebut terdapat
pertapaan seorang Rsi bernama Rsi Kanwa. Rsi Kasyapa merupakan
keturunan Kasyapa.

Dushmanta
pun memutuskan untuk mengunjungi pertapaan Rsi Kanwa. Saat masuk ia
hanya ditemani beberapa prajurit, sementara yang lainnya menunggu di tepi hutan.
Setelah membelah hutan, sampailah ia di pertapaan milik Rsi Kanwa.

Suasana
di pertapaan tersebut teduh dan tenang. Ia meminta pengawalnya untuk
menunggu di luar pertapaan, sementara sang raja masuk ke dalam pertapaan
sendirian. Tak ada siapa-siapa, kecuali seorang gadis cantik penunggu
pertapaan.

Gadis
tersebut memperkenalkan diri dengan nama Sakuntala. Saat ditanya keberadaan Rsi
Kanwa, Sakuntala menjawab jika Rsi Kanwa seadang memetik buah-buahan.

Sementara
itu, Dushmanta terpaut oleh kecantikan dari Sakuntala. Karena penasaran,
timbullah niat untuk mengetahui siapa Sakuntala itu. Sakuntala pun mengaku
sebagai putri Rsi Kanwa yang membuat Dushmanta terkejut. Bagaimana mungkin
seorang pertapa bisa memiliki seorang putri.

Akan
tetapi, Sakuntala kemudian menceritakan bagaimana kejadian yang sebenarnya.
Wiswamitra yang tidak puas akan kesaktiannya, terus-menerus bertapa.
Karena kekuatan tapanya ini, membuat Dewa Indra ketakutan. 

Untuk
menggagalkan tapa Wismamitra, Batara Indra memanggil Dewi Menaka, seorang
bidadari untuk menggodanya. Saat menggoda Wiswamitra, Dewi Menaka dibantu
oleh Dewa Angin dan Manamatha sang Dewa Cinta.

Dewi
Menaka mendatangi tempat pertapaan Wiswamitra. Sesampainya di depan
pertapa sakti itu ia mulai merayunya. Dan saat itu, berhembuslah angin
kencang,  melambaikan ujung bawah pakaiannya hingga menampakkan
betisnya 

yang
indah. Angin bertiup semakin kencang dan akhirnya menerbangkan pakaiannya.
Tak kuasa mengalihkan pandangannya, Wiswamitra terpesona oleh keindahan payudara
Dewi Menaka. Ia tergoda, tak mampu melanjutkan tapanya. 

Tak
berselang lama, Dewi Menaka pun mengandung. Saatnya akan melahirkan, ia
pergi ke tepi Sungai Malini di lembah Gunung Himalaya. Di sana
ia melahirkan seorang bayi perempuan. Bayi itu ditinggalkannya di tepi
sungai lalu ia terbang kembali ke kahyangan. 

Selanjutnya,
bayi itu dipungut dan diangkat anak oleh Resi Kanwa. Karena ketika
ditemukan dilindungi oleh burung-burung sakuntala, maka bayi itu diberi
nama Sakuntala dan anak itu menganggap Resi Kanwa sebagai ayahnya.

Setelah
mendengar penjelasan dari Sakuntala, Dushmanta pun jatuh cinta kepadanya dan
ingin menikahinya. Sebelum menerima lamarannya, Sakuntala mengajukan sebuah
syarat, yakni anak laki-laki dilahirkannya kelak, harus menjadi ahli waris
kerajaan Hastinapura.

Tanpa
mempertimbangkan syarat-syarat yang diajukan Sakuntala, Raja Dushmanta pun
menyetujuinya. Kemudian, Dushmanta dan Sakuntala akhirnya menikah. (TB)

Vodeonya Bisa Dilihat di Bawah Ini

       

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!